sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

138 meninggal, alat berat belum masuk Lambata dan Alor

Pencarian jenazah juga terhambat cuaca buruk, sehingga kapal pengangkut alat berat tidak bisa berlayar.

Manda Firmansyah
Manda Firmansyah Kamis, 08 Apr 2021 07:45 WIB
138 meninggal, alat berat belum masuk Lambata dan Alor

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban meninggal akibat banjir bandang di Nusa Tenggara Timur (NTT) per Rabu (7/4) pukul 20.00 WITA mencapai 138 orang, 61 masih hilang, 129 luka-luka, dan 13.230 orang mengungsi.

“Total korban meninggal yang telah ditemukan, jasadnya mencapai 138 orang dan yang masih dalam pencarian sebanyak 61 orang,” ujar Kepala BNPB Doni Monardo dalam konferensi pers virtual, Kamis (8/4).

Rincian korban meninggal dunia, yaitu 67 warga Kabupaten Flores Timur, 25 warga Kabupaten Alor, empat warga Kabupaten Malaka, dan 32 warga Kabupaten Lembata. Kemudian, lima warga Kabupaten Kupang, dua warga Kabupaten Sabu Raijua, serta masing-masing satu warga Kabupaten Ngada, Kabupaten Ende, dan Kota Kupang.

Pencarian jenazah terkendala di Kabupaten Lembata dan Kabupaten Alor, karena kesulitan mobilisasi alat berat eskavator dan dump truck untuk mengangkut batu-batu yang sangat besar. Selain itu, pencarian jenazah juga terhambat cuaca buruk, sehingga kapal pengangkut alat berat ini tidak bisa berlayar.

Untuk kerugian materiil, sebanyak 688 unit rumah rusak berat, 272 unit rusak sedang, dan 164 rusak ringan.

Kemudian, rumah terdampak bencana alam di Nusa Tenggara Timur (NTT) mencapai lebih dari 1.992 unit. BNPB memberikan bantuan dana hunian bagi pengungsi sebesar Rp500.000/bulan.

Sebelumnya, Kepala BNPB, Doni Monardo, menyebut, hampir semua tempat pengungsian korban banjir bandang di Nusa Tenggara Timur telah tersedia layanan kesehatan. Namun, jumlah dokter masih terbatas hingga kini.

Karenanya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bakal mendatangkan sejumlah tenaga kesehatan (nakes) dari berbagai provinsi. Misallnya dari Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Jawa Timur (Jatim).

Sponsored

Terkait ketersediaan obat-obatan dan alat kesehatan (alkes), Doni mengklaim, masih terpenuhi kecuali alat untuk merawat pasien patah tulang. "Kami sudah koordinasi untuk segera didatangkan dari Jakarta, Surabaya, dan Makassar," ucapnya dalam telekonferensi, Selasa (6/4).

Untuk meminimalisasi kerumunan di lokasi pengungsian, BNPB menyiapkan dana sewa hunian bagi setiap keluarga. BNPB juga akan menyalurkan tes cepat (rapid test) antigen ke berbagai daerah terdampak agar bisa melakukan penapisan (screening). 

Mengenai pemulihan rumah rusak pascabanjir bandang, terang Doni, pemerintah pusat telah menyiapkan skema pendanaan pembangunan. Setiap rumah rusak berat akan menerima bantuan Rp50 juta rupiah, rusak sedang Rp25 juta, dan rusak ringan Rp10 juta.

Berita Lainnya
×
tekid