sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Ahli waris korban jiwa gempa Cianjur diminta buat surat keterangan kematian

Surat keterangan kematian yang dikeluarkan fasyankes diperlukan dalam proses pencairan santunan.

Gempita Surya
Gempita Surya Kamis, 24 Nov 2022 19:37 WIB
Ahli waris korban jiwa gempa Cianjur diminta buat surat keterangan kematian

Jumlah korban jiwa akibat gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (Jabar), mencapai 272 orang per Kamis (24/11). Ada 107 korban meninggal dunia yang masih belum teridentifikasi.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, mengimbau masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya agar melaporkan identitas dan ciri-ciri mereka untuk keperluan identifikasi.

"Kami imbau kepada masyarakat, khususnya yang merasa anggota keluarganya hilang dalam melaporkan ke posko, agar jelas [terkait] nama, tempat tinggal, ciri-cirinya, umurnya, jenis kelamin, dan sebagainya," katanya dalam keterangan pers, Kamis (24/11).

Suharyanto juga mengimbau kepada ahli waris dari korban jiwa agar melengkapi dengan surat keterangan kematian yang dikeluarkan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) setempat. Kepala desa diharapkan turut membantu para ahli waris dalam mengurus dokumen tersebut.

"Kenapa perlu surat pernyataan kematian? Karena ini menyangkut terkait bantuan dan santunan atau asuransi jiwa, misalnya. Itu semuanya salah satu syaratnya adalah surat kematian yang dikeluarkan dari fasilitas kesehatan setempat," papar dia.

Sebanyak 272 korban jiwa yang tercatat merupakan data yang telah tervalidasi dan terkonfirmasi berdasarkan korban yang ada jenazahnya. Adapun penambahan satu jenazah korban meninggal dunia, yakni atas nama Nining (64), yang berhasil ditemukan tim SAR gabungan.

Sementara itu, gempa juga merusak berbagai fasilitas publik. Perinciannya, 31 sekolah, 124 tempat ibadah, 3 fasyankes, dan 13 bangunan kantor. Sebanyak 15 kecamatan terdampak bencana alam tersebut, jumlah ini tak mengalami perubahan dari data terakhir yang dilaporkan pada Rabu (23/11).

Suharyanto menambahkan, pendistribusian logistik bantuan kepada masyarakat terdampak pada hari ini berjalan baik. Sesuai sistem yang diterapkan, rantai distribusi logistik berawal dari daftar kebutuhan yang diajukan kepala desa kepada camat, kemudian dilaporkan ke posko pusat untuk selanjutnya dikirimkan ke desa-desa melalui kecamatan.

Sponsored

"Para camat mengambil logistik untuk kebutuhan masing-masing kecamatannya, apa yang dibutuhkan diambil, kemudian didistribusikan ke desa. Desa mendistribusikan ke tempat-tempat pengungsian di wilayahnya dan ke masyarakat yang membutuhkan," terang Suharyanto.

Apabila ada masalah terkait pendistribusian logistik ke masyarakat, harap segera dilaporkan untuk dievaluasi dalam rapat koordinasi bersama camat dan kepala desa. Diharapkan proses penyaluran logistik ke depannya berjalan semakin baik dan menjangkau seluruh masyarakat terdampak gempa.

"Mudah-mudahan ke depan semuanya bisa lancar. Yang penting sistemnya sudah berjalan, semuanya bertingkat, bertahap, berlanjut, mulai dari pemerintah kabupaten ke kecamatan, kemudian ke desa, ke titik pengungsian, dan langsung ke masyarakat," tukas Suharyanto.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid