sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Banjir bandang NTT, Jokowi: Bantuan belum bisa masuk lokasi pengungsian

Presiden Jokowi pun memberikan instruksi kepada sejumlah pihak terkait dalam penanganan pascabencana banjir bandang di NTT.

Manda Firmansyah
Manda Firmansyah Selasa, 06 Apr 2021 10:38 WIB
Banjir bandang NTT, Jokowi: Bantuan belum bisa masuk lokasi pengungsian

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta tim gabungan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Basarnas, dan TNI-Polri mengerahkan tambahan personel untuk mempercepat proses evakuasi, pencarian, dan penyelamatan korban yang belum ditemukan. Dia juga mendorong operasi penanganan pascabencana menjangkau gugus pulau yang terisolasi.

Selain itu, menuntut Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mempercepat perbaikan infrastruktur yang rusak di lokasi bencana di Nusa Tenggara Timur. Misalnya, memperbaiki jembatan yang roboh, memulihkan akses jalan, hingga terkait jaringan listrik dan telekomunikasi sebab bakal mengakselerasi penyaluran bantuan ke korban bencana.

"Saya minta kepada menteri PUPR untuk mengerahkan alat-alat berat dari berbagai tempat dan jika jalur darat masih terus tidak bisa ditembus. Saya juga minta agar dipercepat pembukaan akses melalui laut maupun darat," ucap Jokowi dalam telekonferensi, Selasa (6/4).

Jokowi pun mendesak Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin segera memperbanyak tempat pelayanan kesehatan di lapangan. Lalu mempersiapkan rumah sakit (RS) untuk penanganan korban bencana serta memastikan ketersediaan tenaga medis dan obat-obatannya.

Kepada BNPB dan kepala daerah setempat, Jokowi meminta segera mendata sejumlah titik pengungsian untuk memastikan logistik, tenda, hingga dapur umumnya. Kebutuhan dasar para pengungsi, seperti air bersih serta mandi, cuci, dan kakus (MCK) segera dipenuhi, terutama kebutuhan bayi dan anak-anak.

"Yang saya tahu pada hari Minggu (4/4), sudah dikirim beberapa (bantuan ke) NTT (Nusa Tenggara Timur)-NTB (Nusa Tenggara Barat). Tetapi karena cuaca yang sangat ekstrem, bantuan ini belum bisa masuk ke lokasi. Sampai kemarin saya lihat," tuturnya.

Di sisi lain, potensi bahaya cuaca ekstrem akibat siklon tropis Seroja masih ada. Jokowi meminta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menggalakkan peringatan tersebut guna meningkatkan kesiapsiagaan ancaman risiko banjir bandang hingga tanah longsor.

Berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB per Senin (5/4), pukul 23.00 WIB, sebanyak 2.019 kepala keluarga (KK) atau 8.424 warga mengungsi dan 1.083 KK atau 2.683 warga lainnya terdampak. Pengungsian tersebar di lima di wilayah NTT, yaitu 7.212 warga mengungsi di Sumba Timur, 959 warga di Lembata, 672 warga di Rote Ndao, 284 warga di Sumba Barat, dan 256 warga di Flores Timur.

Sponsored

Siklon tropis tersebut berdampak pada 8 daerah, yakni Kota Kupang, Flores Timur, Malaka, Lembata, Ngada, Sumba Barat, Sumba Timur, Rote Ndao, dan Alor. Total sebanyak 128 warga meninggal dunia, detailnya 67 orang dari Kabupaten Lembata, 49 warga Flores Timur, dan 12 warga Alor.

Adapun korban yang masih dinyatakan hilang mencapai 72 orang. Perinciannya, sebanyak 28 orang dari Kabupaten Alor, 23 warga Flores Timur, dan 21 warga Lembata.

Berita Lainnya
×
tekid