close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Hujan berintensitas tinggi disertai longsoran dari gunung telah menyebabkan banjir bandang di Kabupaten Bogor, Selasa (19/1/2021). Foto Humas BNPB
icon caption
Hujan berintensitas tinggi disertai longsoran dari gunung telah menyebabkan banjir bandang di Kabupaten Bogor, Selasa (19/1/2021). Foto Humas BNPB
Nasional
Selasa, 19 Januari 2021 14:57

Banjir bandang terjang Puncak Bogor, BNPB: Kondisi belum kondusif

Banjir susulan masih terjadi pada pukul 12.05 WIB.
swipe

Hujan berintensitas tinggi disertai longsoran dari gunung telah menyebabkan banjir bandang di Kabupaten Bogor. Sebanyak 900 jiwa terdampak banjir bandang di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat pada Selasa (19/1) pukul 10.00 WIB.

Banjir bandang menerpa Desa Tuga Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor melaporkan, sebanyak 900 orang terdampak banjir bandang.

“Sementara ini warga diungsikan ke rumah kerabat dan sebagian menempati Wisma PTPN 8 Gunung Mas. Adapun kerugian materil yang ditimbulkan masih dalam pendataan BPBD Kabupaten Bogor,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) dalam keterangan tertulis, Selasa (19/1).

Hingga saat ini, kondisi di lokasi masih belum kondusif. Banjir susulan masih terjadi pada pukul 12.05 WIB.  BPBD Kabupaten Bogor melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan lembaga juga instansi terkait untuk melakukan assesment, evakuasi, dan penanganan banjir bandang tersebut. 

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, dalam tiga hari ke depan, wilayah Kota Bogor dan sekitarnya, berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat.  BNPB selalu mengimbau kepada warga untuk selalu waspada dan siaga menghadapi musim hujan yang akan berlangsung hingga Februari 2021.

“Warga bisa memantau prakiraan cuaca dan iklim di wilayahnya melalui laman BMKG. Selain itu, warga juga bisa melihat potensi bencana di wilayahnya melalui Inarisk,” ucapnya.

Untuk diketahui, sebanyak 3.571 rumah di Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan, juga terendam banjir pada Sabtu (16/1). Sebanyak 11.816 orang terdampak dan mengungsi. Kemudian, hujan berintensitas tinggi dan air limpahan sungai Krueng baro Garo juga menyebabkan banjir di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh pada Senin (18/1) sekitar pukul 03.30 WIB. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pidie mencatat, sebanyak 14 unit rumah terendam banjir, 11.371 orang terdampak, dan 1.080 terpaksa mengungsi.

Selain itu, Hujan dengan intensitas tinggi disertai struktur tanah yang labil turut pula menyebabkan banjir di empat kecamatan di Kota Malang, pada Senin (18/1) sekitar pukul 17.00 WIB, Tercatat sebanyak 260 rumah terendam banjir dan dua keluarga terpaksa mengungsi ke rumah kerabat.

Sebelumnya, BMKG menyebut ada potensi multibahaya akibat dari cuaca ekstrem dan bencana alam. Dari gempa bumi hingga tsunami diprediksi akan terjadi pada bulan Januari-Maret 2021. "Puncaknya untuk bencana hidrometeorologi itu dikhawatirkan Januari-Februari," kata Ketua BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangan pers virtual, Jumat (15/1). Menurut dia, ada peluang cuaca ekstrem dan bencana alam dapat terjadi bersamaan. 

img
Manda Firmansyah
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan