sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Delapan pegawai KPK dapat penghargaan dari Pemerintah AS

Delapan pegawai itu terdiri atas unsur penyidik, jaksa, dan bagian kerja sama internasional. 

Gema Trisna Yudha
Gema Trisna Yudha Selasa, 26 Feb 2019 14:05 WIB
Delapan pegawai KPK dapat penghargaan dari Pemerintah AS

Pemerintah Amerika Serikat (AS) memberikan penghargaan kepada delapan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas pengusutan kasus korupsi proyek KTP-elektronik (KTP-el). Delapan pegawai itu terdiri atas unsur penyidik, jaksa, dan bagian kerja sama internasional. 

Penghargaan disampaikan Duta Besar AS untuk Indonesia Joseph R Donovan Jr yang datang langsung ke gedung KPK di Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan. KPK dinilai telah melakukan kerja sama yang baik dengan Federal Bureau of Investigation (FBI) dan Department of Justice di Amerika Serikat, dalam pengusutan kasus KTP-el.

"Kami ingin mengakui semangat komitmen dan upaya yang luar biasa yang dicurahkan oleh para penyidik, jaksa penuntut, dan spesialis kerja sama di KPK," kata Donovan di gedung KPK, Jakarta, Selasa (26/2).

Menurutnya, KPK telah menunjukkan kinerja yang luar biasa dan sulit dalam mengungkap kasus korupsi di Indonesia. Karenanya dia mengaku tak heran lembaga antirasuah ini sangat dihormati di Indonesia. 

Donovan juga mengatakan, pihaknya selalu menghormati kerja sama yang dibangun dengan KPK. Kerja sama tersebut, juga diharapkan dapat menjadi model bagi pihak-pihak lain dalam upaya memerangi korupsi global.

Wakil Ketua KPK Laode M Syarif mengatakan, pertemuan dengan Donovan juga membicarakan upaya pengalihan aset dari Direktur PT Biomorf Lone Indonesia, Johannes Marliem.

Biomorf Lone merupakan perusahaan penyedia layanan teknologi biometrik merek L-1 yang akan digunakan dalam proyek KTP-e.

Johannes diketahui telah meninggal dunia di kediamannya di Los Angeles, AS pada Agustus 2017 lalu.

Sponsored

"Asetnya yang berhubungan dengan KTP-e sudah diidentifikasi, tetapi pengalihannya dari Amerika ke Indonesia masih dalam proses pengalihan, dan salah satu itu yang kami diskusikan dan yang saya kerjakan sekarang," ucap Syarif. (Ant)

Berita Lainnya
×
tekid