Gempa Cianjur, Pertamina salurkan bantuan sembako hingga siagakan tim medis

PT Pertamina (Persero) menyalurkan ratusan paket bantuan bagi masyarakat terdampak gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (Jabar). Bantuan diserahkan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur dan Posko Satgas Bencana BUMN di lokasi bencana.

Pjs Vice President Corporate Communication Pertamina, Heppy Wulansari, mengatakan, pihaknya telah menyalurkan sebanyak 12 ton beras. Selain itu, 500 liter minyak goreng, 250 kg telur, 318 dus air mineral, 260 dus mie instan, dan 357 dus biskuit.

"Bantuan itu diserahkan untuk keperluan dapur umum yang dibangun Kopassus di lokasi terdampak gempa," kata Heppy dalam keterangan resmi, Rabu (23/11).

Heppy menuturkan, Pertamina juga memberikan bantuan berupa 300 paket perlengkapan mandi dan 240 paket terpal yang masing-masing berukuran 6x9 meter. Selain itu, disalurkan juga 130 kasur lantai, 155 selimut, 130 dua popok bayi (diapers), 80 lembar kain bayi, dan 80 pak pembalut wanita.

Disampaikan Heppy, bantuan yang disalurkan sejak Selasa (22/11) ini akan terus bertambah hingga dirasa cukup membantu pemenuhan kebutuhan korban terdampak gempa Cianjur.

"Ini bantuan tahap awal sebagai aksi cepat tanggap yang kami lakukan untuk masyarakat Cianjur yang terdampak gempa," ujar dia.

Selain itu, imbuh Heppy, Pertamina juga membangun tenda untuk para pengungsi, mengerahkan beberapa unit ambulans, serta menyiagakan tim medis ke lokasi terdampak bencana untuk perawatan korban. Diharapkan bantuan ini dapat meringankan beban para korban di pengungsian hingga dapat kembali pulih.

"Semoga bantuan yang kita berikan bisa bermanfaat untuk para korban, dan kami harap para warga yang terdampak gempa bisa tetap sehat dan kuat dalam menghadapi cobaan ini," tukasnya.

Berdasarkan data BNPB hingga Rabu (23/11) sore, jumlah korban meninggal dunia akibat gempa di Cianjur menjadi 271 orang. Jumlah ini mengalami penambahan dibandingkan data pada Selasa (22/11), yakni 268 korban jiwa.

Adapun korban luka menjadi 2.043 orang dan masih ada 40 orang yang dilaporkan hilang. Perinciannya, 39 orang hilang di Kecamatan Cugenang dan 1 orang di Kecamatan Warungkondang.

Sementara itu, warga yang mengungsi sebanyak 61.908 orang. BNPB juga mencatat kerugian material berupa 56.320 rumah rusak. Detailnya, 22.241 rumah rusak berat, 11.641 rumah rusak sedang, dan 22.090 rumah rusak ringan.