sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Jalan Labuan-Carita digenangi banjir

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan peluang hujan di wilayah Pandeglang masih tinggi dengan intensitas lebat

Khaerul Anwar
Khaerul Anwar Kamis, 27 Des 2018 15:35 WIB
Jalan Labuan-Carita digenangi banjir

Banjir setinggi 150 sentimeter mengakibatkan Jalan Raya Labuan-Carita sulit untuk dilalui. Banjir terjadi di pertigaan pasar Labuan, Kabupaten Pandeglang.

Banjir dari luapan Kali Cipunten tersebut menggenangi jalan, rumah warga hingga pertokoan di Pasar Labuan. Pengguna jalan ada yang memaksakan menerjang banjir meskipun kendaraan harus mogok.

"Terpaksa saya lewatin banjir setinggi paha. Ini kan satu-satu nya jalan mau ke Carita," kata salah satu pengendara motor Dulhadi, Kamis (27/12).

Berdasarkan pantauan di lokasi, sejumlah pengendara memutar balik menghindari banjir. Akibatnya, kemacetan terjadi dari arah Labuan maupun Carita. Jika mengambil jalur lain, jarak tempuh lebih jauh dan memakan waktu lama. 

Sementara itu, petugas kepolisian bersama warga membantu pengendara kendaraan roda dua yang mogok di tengah banjir. "Kami khawatir pengendara terperosok atau terseret arus," ujar salah satu warga sekitar.

Sementara Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan peluang hujan di wilayah Pandeglang masih tinggi dengan intensitas lebat dan ringan juga disertai petir.

Kepala Seksi Data BMKG Serang, Tardjono saat dihubungi di Posko Utama Bencana Tsunami di Labuan, mengatakan potensi hujan itu terjadi pagi, siang, sore, malam hingga dini hari.

Masyarakat diminta mewaspadai banjir dan longsor. Disamping itu juga tiupan angin cukup tinggi hingga 20 kilometer per jam dan bergerak dari Barat Daya hingga Barat. Ketinggian gelombang Perairan Selat Sunda bagian Selatan berkisar 0,75 meter sampai 1,25 meter dan Selatan Banten antara 0,75 meter sampai 2,5 meter dan gelombang bergerak dari Barat Daya hingga Barat. "Kami minta warga tetap waspada menghadapi cuaca buruk itu," ujarnya.

Sponsored

Petugas dan relawan juga diminta waspada saat melakukan evakuasi karena gelombang masih tinggi disertai angin kencang.

Kewaspadaan itu guna menghindari kecelakaan laut, terlebih pantauan satelit radar BMKG hingga kini Gunung Anak Krakatau masih aktif mengeluarkan erupsi dan semburan abu vulkanik. (ant)

 

Berita Lainnya
×
tekid