Kelompok penusuk Wiranto diduga targetkan serangan pada Jokowi
Jokowi disarankan untuk membatasi kontak dengan masyarakat dan orang tak dikenal.

Kelompok-kelompok radikal seperti yang melakukan penusukan terhadap Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto, dinilai menarget Presiden Joko Widodo sebagai target utama. Karena itu, pengamanan terhadap Jokowi dinilai perlu lebih diperketat.
"Menurut saya, pengamanan harus diperketat karena boleh jadi ini pengalihan isu dan sasaran antara, sementara sasaran utama bisa jadi adalah untuk Presiden Jokowi," kata akademisi Universitas Muhammadiyah Kupang, Ahmad Atang di Kupang, Jumat (11/10).
Dia pun menyarankan agar kasus ini tidak hanya dilihat sebagai kriminalitas biasa. Bagi dia, hal ini harus diwaspadai sebagai sebuah gerakan sistematis dan terorganisir.
Apalagi, kata dia, ada gerakan untuk membatalkan pelantikan Jokowi-Ma'ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden terpilih pada 20 Oktober 2019 mendatang.
Hal yang sama diungkapkan oleh Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie. Dia menyarankan agar pihak keamanan memperketat penjagaan kepada Presiden Joko Widodo.
"Target kelompok ini memang para petinggi di negeri ini, tak terkecuali Presiden RI. Selama ini untuk SOP security pengamanan pejabat tinggi kita paling lemah," kata Jerry di Jakarta, Jumat (11/10).
Dia menyarankan agar Presiden Jokowi mendapatkan pengamanan ketat, terutama saat melakukan kunjungan ke luar daerah. Wilayah yang akan dikunjungi Presiden, harus dipastikan telah steril untuk menghindari hal-hal yang membahayakannya.
Selama ini, Presiden Jokowi terbuka saat melakukan kunjungan. Tak hanya menyapa masyarakat, Jokowi bahkan kerap menerima permintaan masyarakat untuk berfoto bersama.
Jerry membandingkan hal ini dengan apa yang terjadi di negara-negara lain, terutama di Amerika dan Eropa.
"Mana ada presiden AS berfoto selfie dengan publik AS. Paling bisa berfoto di White House, atau acara khusus di ruangan indoor. Baru di Indonesia presiden bisa menyalami siapa saja orang yang tak dikenal," katanya menuturkan. (Ant)

Derita jelata, tercekik harga pangan yang naik
Senin, 21 Feb 2022 17:25 WIB
Menutup lubang “tikus-tikus” korupsi infrastruktur kepala daerah
Minggu, 13 Feb 2022 15:06 WIB
Segudang persoalan di balik "ugal-ugalan" RUU IKN
Minggu, 23 Jan 2022 17:07 WIB
Ancaman nyata kala mesin mulai menggantikan manusia
Jumat, 02 Jun 2023 18:48 WIB
Kerawanan Pemilu 2024: Dari politik uang hingga intimidasi
Rabu, 31 Mei 2023 16:44 WIB