sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Keluarga pasien gagal ginjal akut minta tanggung jawab BPOM: Anak kami diracun!

Rumah sakit diharapkan memberikan penanganan intensif kepada korban gagal ginjal akut yang masih menjalani perawatan.

Gempita Surya
Gempita Surya Rabu, 30 Nov 2022 16:58 WIB
Keluarga pasien gagal ginjal akut minta tanggung jawab BPOM: Anak kami diracun!

Pihak keluarga korban gagal ginjal akut meminta pertanggungjawaban kepada pihak yang terkait kasus gagal ginjal akut, termasuk Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan distributor bahan baku obat sirup.

Adalah Desi Permatasari, ibu dari salah satu pasien gagal ginjal akut yang saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta. Putrinya, Sheena (4), telah dirawat selama tiga bulan sejak 10 September 2022.

"Saya menuntut pertanggungjawaban untuk kasus anak-anak AKI (acute kidney injury) pada pihak-pihak terkait, salah satunya BPOM dan distributor, karena anak kami itu diracun," kata Desi dalam keterangan pers di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, pada Rabu (30/11).

Dengan menahan tangis, Desi menuturkan, dirinya dan suami harus bergantian menjaga Sheena di rumah sakit selama tiga bulan. Bahkan, dia menitipkan anak tertuanya ke kediaman kakaknya.

"Banyak yang kita korbankan, tapi sampai saat ini tidak ada yang peduli. Kami butuh support, kami butuh dikuatkan, kami butuh didampingi," tuturnya.

Desi menjelaskan, mulanya Sheena mengalami demam dan dibawa ke rumah sakit terdekat, lantas diresepkan obat sirop parasetamol. Selang beberapa hari, putrinya mengeluhkan tidak bisa buang air kecil.

Desi lantas membawa putrinya ke rumah sakit yang sama, kemudian dipasang kateter dan dilakukan cek darah. Dari hasil cek darah, Sheena lalu dirujuk ke RSCM untuk perawatan lebih lanjut.

"Sampai RSCM, anak saya masuk UGD, lalu masuk PICU. Besoknya, anak saya cuci darah untuk mengeluarkan racun. Sempat cuci darah dua kali," ungkapnya.

Sponsored

Diungkapkan Desi, putrinya sempat dipindahkan dari PICU ke ruang perawatan. Namun, selang beberapa hari, kondisi Sheena mengalami penurunan dan kembali dipindahkan ke PICU.

"Dijelaskan dokter, anaknya keadaannya koma, pendarahan hebat, kejang-kejang. Dokter bilang, saat itu keadaannya sangat berat, sulit kembali seperti semula," jelas dia.

Hampir dua bulan berada di PICU, Sheena kembali dibawa ke ruang perawatan. Dua minggu berselang, ujar Desi, putrinya saat ini dalam kondisi sadar, tetapi belum dapat merespons.

Dengan kondisi tersebut, Desi berharap Sheena dan korban gagal ginjal akut lainnya yang masih dirawat mendapatkan penanganan intensif. Terlebih, gagal ginjal akut, yang disinyalir akibat dari keracunan sirop obat mengandung etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG), juga menyebabkan kerusakan fungsi organ tubuh lainnya hingga menyerang syaraf.

"Saya berharap anak-anak AKI yang penyebabnya benar keracunan obat sirop itu bisa dirawat intensif, dapat prioritas, terutama untuk yang masih berobat jalan atau di lantai perawatan. Saya yakin karena RSCM rumah sakit besar, rumah sakit bagus, alat lengkap, dokter hebat, jadi saya yakin dokter bisa obati sampai sembuh," tukasnya.

Berita Lainnya
×
tekid