close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto melepas keberangkatan tim medis gabungan ke Turki, Senin (13/2). Dok istimewa.
icon caption
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto melepas keberangkatan tim medis gabungan ke Turki, Senin (13/2). Dok istimewa.
Nasional
Senin, 13 Februari 2023 10:30

Kepala BNPB berangkatkan tim medis gabungan ke Turki

119 personel tim medis gabungan diberangkatkan ke Turki bantu korban gempa bumi.
swipe

Pemerintah Indonesia kembali melepas keberangkatan tim kemanusiaan untuk bantuan penanganan gempa bumi di Turki dan Suriah. Tim kedua yang diberangkatkan tergabung dalam Emergency Medical Team (EMT), terdiri atas personel medis dari Kementerian Kesehatan, TNI, Polri, serta organisasi masyarakat.

Pelepasan tim EMT yang diberangkatkan hari ini (13/2) tersebut dilakukan Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta, dipimpin oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto.

"Nanti yang akan diberangkatkan ini jumlahnya 119 orang, silakan segera bertugas di sana. Dan ingat, beda dengan tim kesehatan yang kemarin diberangkatkan ke Pakistan, ini cuacanya lebih ekstrem," kata Suharyanto saat memberikan arahannya.

Disampaikan Suharyanto, keberangkatan personel tim medis ini juga disertai kelengkapan logistik, seperti rumah sakit lapangan, peralatan kesehatan, serta obat-obatan. Selain itu, dibawa juga akan sejumlah logistik lain untuk bantuan bagi para korban, di antaranya berupa tenda, matras, sleeping bag, hingga makanan siap saji.

Suharyanto mengungkapkan, seluruh personel tim medis nantinya akan ditugaskan di wilayah Turki. Sementara, untuk di Suriah, pemerintah bakal mengirimkan bantuan logistik dan peralatan yang dibutuhkan para korban gempa bumi.

"Karena pertimbangan keamanan, untuk sementara yang Suriah hanya akan dikirimkan berupa bantuan logistik dan peralatan. Sementara untuk personel tim, semua nanti akan bertugas di wilayah negara Turki," tutur dia.

Pengiriman 119 personel medis ini mendukung tim Middle Urban Search and Rescue (MUSAR) yang telah terlebih dahulu diberangkatkan pada Sabtu (11/2). Menurut Suharyanto, ini bukan pertama kalinya Indonesia mengirimkan bantuan kemanusiaan bagi negara-negara lain yang terdampak bencana.

"Di kurun waktu 2010 sampai 2023 ini sudah 17 kali Indonesia mengirimkan tim kemanusiaan ke negara lain. Artinya, kegiatan-kegiatan seperti ini bantuan ke negara lain yang sedang menghadapi musibah ini sudah biasa dilakukan oleh Indonesia," ujar Suharyanto.

Usai memberangkatkan dua tim untuk pencarian dan penanganan kesehatan, pemerintah Indonesia juga akan mengirimkan bantuan logistik ke wilayah-wilayah terdampak gempa Turki dan Suriah.

Sebelumnya, sebanyak 59 personel tim MUSAR yang terdiri dari personel tim SAR dan BNPB telah diberangkatkan terlebih dahulu. Tim ini menjadi prioritas pemerintah, mengingat pentingnya pencarian dan penyelamatan korban yang tertimbun reruntuhan bangunan dan selama ini masih dicari pascagempa. Sementara itu, tim EMT akan fokus dalam penanganan kegawatdaruratan awal korban gempa.

Diketahui, gempa bumi besar berkekuatan magnitudo 7,8 dan 7,7 mengguncang Turki dan Suriah pada Senin (6/2). Kejadian tersebut mengakibatkan korban jiwa serta menghancurkan berbagai bangunan di sana. Hingga Minggu (12/2), dilaporkan korban meninggal dunia akibat gempa Turki-Suriah mencapai lebih dari 33 ribu orang.

img
Gempita Surya
Reporter
img
Ayu mumpuni
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan