sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Ketua Lapan: Awal Ramadan seragam hingga 2021

Perbedaan awal Ramadan terjadi karena adanya perbedaan kriteria penghitungan bulan.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Selasa, 15 Mei 2018 18:55 WIB
Ketua Lapan:  Awal Ramadan seragam hingga 2021

Penentuan awal Ramadan di Indonesia diperkirakan akan seragam hingga 2021. 

 dilakukan Kementerian Agama RI di 95 titik pemantauan hilal. 95 titik pemantauan ini tersebar di berbagai wilayah Indonesia seperti Sukabumi, Bandung, NTT, dan lain-lain. Pemantauan hilal yang dilakukan hari ini (15/5) dihadiri oleh perwakilan ormas Islam, negara sahabat, MUI, anggota DPR komisi VIII.

"Fatwa MUI menganjurkan rukyat dan hisab untuk penetapan awal Ramadan," ucap Peneliti Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN),  Cecep Nurwendaya, dalam pemaparannya di Kementerian Agama.

"Perbedaan awal Ramadan terjadi karena adanya perbedaan kriteria penghitungan bulan," ujar Ketua LAPAN Thomas Djamaluddin.

"Sampai 2021, kita akan menikmati keseragaman, tapi, pasca 2021 kita akan mengalami perbedaan lagi," tambah Thomas.

Pasca 2021, Thomas berharap Indonesia punya satu kriteria  sistem penanggalan untuk menentukan Ramadan.

Sementara Badan Hisab Rukyat Daerah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mengadakan pengamatan hilal untuk panduan rukyat awal Ramadan 1439 Hijriah di Kampus Universitas Muria Kudus (UMK).

Lokasi yang digunakan untuk melakukan pengamatan hilal untuk penentuan awal Ramadhan 1439 Hijriah yakni di lantai VI Gedung Ekonomi UMK.

Sponsored

Menurut Tim Ahli BHRD Kabupaten Kudus M Yusrun Nafi, alasan menggunakan gedung ekonomi UMK lantai enam karena lokasi tersebut merupakan puncaknya 

Dari lokasi tersebut, salah satu ufuk barat tidak terhalang gunung atau bukit dan ufuknya lebih luas.

Awalnya, pemantauan hendak dilakukan di Desa Colo yang memiliki wilayah tinggi. Namun tidak selamanya bisa karena ufuknya terhalang oleh bukit, sedangkan di gedung UMK ufuknya bisa naik tidak terhalang oleh bukit.

Lokasi yang pemantauan hilal di gedung UMK, sudah memenuhi syarat karena sebelumnya pernah dilakukan rukyat untuk menentukan awal Idul Fitri 2017. "Di Jateng pada saat itu yang berhasil di UMK," ujarnya. Untuk melakukan penghitungan hisab ada beberapa faktor, di antaranya minimal tinggi hilal mar'i +2 derajat, umur hilal delapan jam, dan elongasi tiga derajat.

Berita Lainnya
×
tekid