Konas sesalkan pernyataan Pangdam Brawijaya soal Menwa: Jangan rusak hubungan junior-senior

Pangdam V/Brawijaya, Mayjen Farid Makruf, disebut meminta Resimen Mahawasiswa (Menwa) tidak tunduk dengan Komando Nasional (Konas) Menwa, Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia (IARMI), dan Korps Menwa Indonesia (KMI) dalam "Pembinaan dan Motivasi Komandan Satuan Menwa Mahasurya" di Kantor Dinas ESDM Jawa Timur (Jatim), Kota Surabaya, 10 Juni 2023. Pernyataan tersebut pun menuai polemik.

Menurut Asisten Operasional Konas Menwa Indonesia, Emanuel Manche Kota, pernyataan Pangdam Brawijaya tersebut adalah kekeliruan fatal. Sebab, hubungan Menwa dan IARMI saling beririsan dan tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Ini seperti dua sisi mata uang.

"IARMI memang sebagai ormas, berbeda dengan Menwa yang bagian dari unit kegiatan mahasiswa (UKM) sekaligus komponen pendukung pertahanan negara. Namun, IARMI beranggota para alumni Menwa," ujarnya dalam keterangannya.

"Artinya, anggota IARMI turut memegang teguh semangat juang 'Widya Castrena Dharma Siddha'. Hanya berbeda medan pengabdian saja dengan Menwa," sambungnya.

Adapun Konas Menwa, lanjut Manche, adalah tingkat organisasi yang berada di pusat. Sementara itu, di level provinsi disebut Komando Resimen Mahasiswa (Komenwa), Komando Sub (Kosub) di kabupaten/kota, dan Komando Satuan (Kosat) di perguruan tinggi.

"Dengan demikian, pengarahan yang disampaikan Pangdam Brawijaya dalam forum tersebut sangat keliru. Karenanya, Konas Menwa menuntut Pangdam Brawijaya menyampaikan permintaan maaf secara terbuka, khususnya kepada keluarga besar Menwa," tuturnya.

Baginya, pernyataan Pangdam Brawijaya juga memecah belah hubungan anggota dan alumni Menwa. "Jangan rusak hubungan antar junior dan senior, baik di Menwa maupun IARMI. Kami tidak butuh itu. Yang kami butuhkan adalah dukungan moral dari TNI," tegasnya.

Manche mengingatkan, banyak anggota IARMI masih cinta dengan Menwa sekalipun telah berkarier secara profesionel. Dicontohkannya dengan bersedia urunan untuk membantu pendanaan pelaksanaan pendidikan latihan dasar (diklatsar).

"Untuk mengadakan program pendidikan dan latihan atau kaderisasi, Menwa sama seperti organisasi ekstrakampus lainnya, tidak bisa bergerak sendiri, utamanya dalam mengumpulkan biaya. Nah, tantangan ini sering kali teratasi karena adanya support dari para alumni di IARMI," ungkapnya.