sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Mahfud MD: Kerumunan Pilkada 2020 tak lahirkan klaster baru Covid-19

Total kasus positif Covid-19 selama Pilkada 2020 tidak pernah menyentuh 1 juta.

Manda Firmansyah
Manda Firmansyah Senin, 14 Des 2020 13:50 WIB
Mahfud MD: Kerumunan Pilkada 2020 tak lahirkan klaster baru Covid-19

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD mengklaim, kerumunan selama tahapan Pilkada Serentak 2020 tidak melahirkan klaster baru Covid-19. Padahal, para epidemiolog telah memperkirakan bakal ada jutaan orang Indonesia yang terpapar coronavirus.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu sesumbar, total kasus positif Covid-19 selama Pilkada 2020 tidak pernah menyentuh 1 juta. Bahkan, jika diperkirakan hingga awal bulan Januari 2021 dengan rata-rata 7.000 kasus per hari. 

"Alhamdulillah belum ada kasus Covid-19, kerumunan itu menjadi klaster baru, apakah Covid-19 masih ada? Masih," ujar Mahfud dalam keterangan pers virtual, Senin (14/12).

Pemberlakuan protokol kesehatan dalam setiap tahapan pilkada diklaim berhasil mengatasi kekhawatiran dan kecemasan berbagai kalangan terkait potensi penyebaran Covid-19. "Kami bersyukur Alhamdulillah, berhasil mengatasi kekhawatiran, kecemasan yang dulu muncul terkait pilkada serentak akan dilaksanakan dalam suasana Covid-19," tutur Mahfud.

Sponsored

Bahkan, dia mengklaim prediksi para epidemiolog yang tidak terbukti tersebut, menunjukkan upaya solid dari pemerintah dalam menyelamatkan nyawa rakyatnya. "Kalau tidak ada pilkada kapan menunggu sampai kapan tidak ada," ucapnya.

Sebelumnya, Mahfud MD menyebut, keberadaan klaster baru Covid-19 tidak ada kaitannya dengan pelaksanaan Pilkada Serentak 2020. Hal itu setelah mengetahui data tren perkembangan Covid-19 yang dikelola oleh BNPB. 

"Tahapan pilkada itu akan masih akan berlangsung terus sampai akhirnya keputusan final KPU yang diteruskan dengan pelantikan oleh pemerintah terhadap mereka yang dinyatakan kepala daerah terpilih," ujar Mahfud, dalam konferensi pers yang disiarkan melalui akun YouTube BNPB, Rabu (9/12).

Berita Lainnya
×
tekid