sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Amankan stok obat Covid-19, Molnupiravir akan diproduksi di dalam negeri

Saat ini menjadi perkara yang sangat krusial untuk menyediakan obat Covid-19.

Nadia Lutfiana Mawarni
Nadia Lutfiana Mawarni Sabtu, 15 Jan 2022 13:57 WIB
Amankan stok obat Covid-19, Molnupiravir akan diproduksi di dalam negeri

Kementerian Kesehatan melalui PT Amarox akan memproduksi secara mandiri obat Covid-19 Molnupiravir mulai April 2022. Upaya ini adalah antisipasi menghadapi prediksi lonjakan Covid-19. Kemenkes juga sudah mengamankan 400.000 Molnupiravir melalui PT Amarox.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga meminta perusahaan yang sama bisa memproduksi paxlovid untuk menghadapi pandemi berikutnya yang diprediksi bakal terjadi di Indonesia.

“Beberapa varian obat yang pasti kita butuhkan adalah obat-obat anti virus seperti favipiravir dan juga Molnupiravir. Kalau kita bisa dengan segera mendapat akses ke obat-obat tersebut akan sangat membantu untuk penanganan Covid-19 ini,” katanya dalam keterangan resmi, Sabtu (15/1).

Saat ini menjadi perkara yang sangat krusial untuk menyediakan obat Covid-19. Namun, tidak berhenti sampai di situ, produksi obat pun harus bisa dilakukan di dalam negeri. Pasalnya, pengalaman pada lonjakan pandemi sebelumnya, Indonesia dan beberapa negara sempat mengalami kesulitan logistik pengiriman obat-obatan.

Kerja sama dengan PT Amarox sebagai perusahaan penyedia layanan farmasi akan berlangsung dalam jangka pendek untuk memasok obat dan dalam jangka menengah untuk mendukung kemandirian produksi obat dalam negeri. Produksi dalam negeri ini penting sebagai langkah antisipasi jika terjadi lonjakan pandemi selanjutnya.

Sementraa epidemiolog dari Universitas Indonesia, Pandu Riono, mengingatkan, agar pemerintah tidak tergoda pada bujuk rayu industri farmasi yang menjual obat Covid-19. Pemerintah diminta fokus pada vaksinasi yang ditunjang surveilans yang baik, dan protokol kesehatan dijalankan konsisten.

"Buat apa pemerintah beli obat Molnupiravir? Fokuskan pada ikhtiar kita yang sekarang agar berhasil tekan lonjakan kasus yang masif. Obat itu hanya bermanfaat pada kasus ringan dan sedang, dan hanya 5 hari pertama. Kecuali ada kepentingan tertentu yang tidak diketahui publik," tulis juru wabah itu di akun twitternya, Selasa (9/11/2021).

Menurut Pandu Riono, yang paling kritis bagi Indonesia saat ini adalah semangat menjaga protokol kesehatan yang kendor dan godaan tidak lagi menjalanan kebijakan prevention, protection, and response. Ini karena Indonesia telah memasuki fase penularan Covid-19 yang rendah.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid