close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin meladeni pertanyaan wartawan di salah satu kafe di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (22/12). Alinea.id/Akbar Ridwan
icon caption
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin meladeni pertanyaan wartawan di salah satu kafe di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (22/12). Alinea.id/Akbar Ridwan
Nasional
Minggu, 22 Desember 2019 19:48

Ngabalin: Dewas KPK diisi manusia setengah dewa

Rekam jejak dan integritas para anggota Dewas KPK dianggap tanpa cacat.
swipe

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin mengatakan, komposisi anggota Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merupakan jawaban Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap pihak-pihak yang meragukan komitmennya dalam pemberantasan korupsi. 

"Ini manusia-manusia (anggota Dewas) yang sudah selesai dengan urusan dunianya. Itulah kenapa saya selalu bilang, ini manusia-manusia setengah dewa," kata Ngabalin kepada wartawan di Jakarta, Minggu (22/12).

Anggota Dewas KPK dilantik di Istana Negara, Jumat (20/12) lalu. Untuk posisi ketua, Jokowi menunjuk mantan Wakil Ketua KPK Tumpak Hatorangan Panggabean. Adapun empat orang anggotanya adalah Harjono, Albertina Ho, Artidjo Alkostar, serta Syamsuddin Haris. 

Harjono merupakan mantan Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) periode 2003-2008. Ia ditunjuk sebagai Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum pada 2017 lalu.

Albertina Ho merupakan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Kupang. Namanya dikenal sebagai ketua majelis hakim yang menyidangkan kasus suap pegawai pajak Gayus Tambunan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. 

Artidjo Alkostar adalah mantan Ketua Kamar Pidana Mahkamah Agung, yang pensiun pada Maret 2018. Ia kerap diapresiasi karena mengeluarkan putusan-putusan yang memperberat vonis terhadap terpidana kasus korupsi. 

Adapun Syamsuddin Haris adalah peneliti senior Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Syamsuddin termasuk salah satu tokoh yang menolak keras hasil revisi UU KPK yang mengamanahkan adanya keberadaan struktur dewan pengawas di lembaga antirasuah.

Menurut Ngabalin, sepak terjang, kompetensi, dan pengalaman para anggota Dewas KPK tidak perlu diragukan lagi oleh publik. Menurut dia, komposisi Dewas KPK bisa meredam badai kritik yang menyebut revisi UU KPK melemahkan lembaga antirasuah. 

Saat disinggung mengenai berapa lama waktu yang digunakan untuk melobi lima orang itu, Ngabalin mengaku tidak tahu. Namun, menurut dia, ada tim khusus yang dibentuk Jokowi untuk menyeleksi anggota Dewas KPK.

"Tentu ada orang-orang yang Bapak Presiden (Jokowi) tahu. Ada tim yang Presiden siapkan, yang sangat dipercaya, amanah, (dan) integritasnya tidak meragukan bagi Bapak Presiden," ucap dia.

img
Akbar Ridwan
Reporter
img
Christian D Simbolon
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan