sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pertamina cabut status gawat darurat, terminal BBM Plumpang kembali beroperasi

Terminal BBM Plumpang Jakarta sudah mulai beroperasi dan akan di-backup oleh terminal BBM yang ada di sekitar Jakarta.

Gempita Surya
Gempita Surya Sabtu, 04 Mar 2023 12:50 WIB
Pertamina cabut status gawat darurat,  terminal BBM Plumpang kembali beroperasi

PT Pertamina (Persero) telah mencabut status emergency atau gawat darurat pada peristiwa kebakaran Depo Integrated Terminal Jakarta, Plumpang, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Sebagaimana diketahui, kebakaran terjadi pada Jumat (3/3) malam.

"Status emergency sudah dicabut per pagi tadi," kata VP Corporate Communication Pertamina pen dalam keterangan resmi, Sabtu (4/3).

Fadjar mengatakan, kegiatan operasional di terminal bahan bakar minyak (BBM) di Plumpang sudah mulai beroperasi kembali sejak pencabutan status darurat tersebut.

"Terminal BBM Plumpang Jakarta sudah mulai beroperasi dan akan di-backup oleh terminal BBM yang ada di sekitar Jakarta," ujar dia.

Disampaikan Fadjar, pihaknya berkomitmen untuk bertanggung jawab atas peristiwa yang terjadi. Selain itu, Fadjar memastikan Pertamina akan terus mengoptimalkan pemberian bantuan bagi para korban dan pengungsi.

"Termasuk biaya perawatan bagi korban luka dan santunan untuk korban jiwa," tutur Fadjar.

Selain memprioritaskan penanganan pada warga terdampak melalui koordinasi dengan pihak terkait, Fadjar memastikan pasokan BBM aman pascakejadian kebakaran semalam. 

Kebakaran hebat melanda depo Pertamina di wilayah Plumpang, Jakarta Utara, Jumat (3/3) sekitar pukul 20.11 WIB. Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 22.00 WIB.

Sponsored

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta hingga Sabtu (4/3) pukul 07.00 WIB, terdapat 1.085 warga yang mengungsi.

Para pengungsi tersebar di delapan lokasi pengungsian, antara lain 132 orang mengungsi di Kantor PMI Jakarta Utara, 63 orang di Masjid As Sholihin, dan 79 orang di Kantor Kelurahan Rawa Badak Selatan.

Kemudian, 258 orang berada di lokasi pengungsian Gedung Golkar Walang, 74 orang di Kantor Sudinakertrans & Energi Jakarta Utara, 60 orang di Masjid Al Muhajirin, 63 orang di Masjid Al Kuromaa, serta 356 orang di RPTRA Rasella.

Sementara itu, korban meninggal dunia tercatat 17 orang. Adapun 49 korban mengalami luka ringan dan dua orang luka berat.

"Penyebab kebakaran dan dampak kerugian masih dalam pendataan," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan resmi, Sabtu (4/3).

Berita Lainnya
×
tekid