sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pilot Lion Air JT-610 sosok ramah dan humoris, baru menikah 1,5 tahun lalu

Suneja cukup terbuka tentang kehidupan rumah tangganya. Suneja sangat mencintai istri yang baru dinikahinya 1,5 tahun lalu.

Dimeitri Marilyn
Dimeitri Marilyn Selasa, 30 Okt 2018 23:33 WIB
Pilot Lion Air JT-610 sosok ramah dan humoris, baru menikah 1,5 tahun lalu

Bhavye Suneja, Kapten Pilot pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh di Tanjung Karawang, Jawa Barat pada Senin, (29/10) merupakan sosok pria yang ramah dan humoris. Pilot yang berasal dar India itu diketahui belum lama menikah .

Ketua Ikatan Pilot Indonesia, Kapten Rama Noya, mengatakan dirinya pernah sekali melakukan penerbangan dengan Bhavye Suneja. Ketika itu, Suneja bertindak sebagai co-pilot. Dari pengalaman terbangnya itu, Rama Noya, mempunyai kesan bahwa Suneja sosok pilot yang teliti. Sama halnya dengan pilot-pilot dari Indonesia.

Menurut Rama, sebagai seorang ekspatriat atau warga asing yang tinggal di Indonesia, Suneja cukup terbuka tentang kehidupan rumah tangganya. Suneja bercerita bahwa dirinya sangat mencintai istri yang baru dinikahinya 1,5 tahun lalu. 

"Dia mudah terbuka dan gampang bergaul. Dia bilang alasan dia mencari nafkah ya untuk keluarganya. Istri yang baru dia nikahi 1,5 tahun lalu," kata Rama kepada Alinea.id ketika dihubungi dari Jakarta.

Berdasarkan pantauan Alinea.id di LinkedIn, Bhavye Suneja merupakan lulusan Ahlcon Public School di New Delhi, India.Kemudian dia melanjutkan pendidikan di Sekolah Bel Air. Selepas lulus, pada 2010 Suneja menjadi pelatih pilot untuk Boeing 737 NG di Emirates selama 4 bulan. 

Tak lama menjadi pelatih pilot, Suneja kemudian mencoba peruntungan menjadi pilot internasional di Lion Air. Di perusahaan ini, Suneja sudah bergabung selama 7 tahun 8 bulan atau sejak Maret 2011. Selama itu pula, Suneja sudah memiliki jam terbang selama 6.000 jam.

Sementara untuk rekannya, Harvino merupakan co-pilot yang mendampingi Suneja. Dari laman LinkedIn, tercatat bahwa Harvino merupakan lulusan pilot dari Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug, Jawa Barat pada tahun 1997. 

Selepas lulus, Harvino sempat bekerja di Air Traffic Control sebelum menjadi pegawai di Lion Air. Setelah lulus dari ATC, Harvino melanjutkan karirnya dengan bekerja di Lion Air pada 2014 sebagai staf ATC. Barulah pada beberapa tahun kemudian Harvino menjadi co-pilot pesawat Lion Air.

Sponsored

Harvino dalam kepergiannya meninggalkan tiga anak dan seorang istri. Anak bungsu Harvino diketahui masih 1,5 tahun. Seorang sahabat karib Harvino bernama Wardjito Purwadi mengatakan, Harvino merupakan sosok ayah yang baik juga sholeh. 

"Saya berani menjamin bahwa Almarhum jiwa yang sholeh dan beliau sholeh. Ayah yang sholeh juga. Taat sekali beribadah,"kata Wardjito.

Berita Lainnya
×
tekid