Pimpinan KPK jilid V mesti pikirkan kesejahteraan masyarakat

Pantia seleksi (pansel) calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah merampungkan seleksi uji kompetensi bagi para peserta yang lolos seleksi administrasi. KPK berharap agar proses seleksi uji kompetensi dapat menjaring pimpinan yang mempunyai visi terbaik untuk pemberantasan korupsi.

"Itu bisa terbaca dari tes yang dilakukan kemarin, termasuk visi dalam upaya pemberantasan korupsi termasuk juga pencegahan korupsi dari makalah yang ditulis," kata juru bicara KPK Febri Diansyah, Kamis (18/7) kemarin.

Bagi Febri, pimpinan KPK jilid V harus mempunyai integritas dan komitmen yang tinggi ihwal pemberantasan korupsi. Menurutnya, penegakan hukum dalam pemberantasan korupsi dapat mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi.

"Jadi yang kita perlukan adalah orang yang memang berpikir pemberantas korupsi adalah hal prioritas dan bagian dari dukungan pilar penting dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat," ucap dia.

Kendati demikian, Febri berharap pansel capim KPK dapat menjaring calon yang mempunyai visi ihwal pemberantasan korupsi. Jangan sampai capim yang terjaring mempunyai visi yang lemah dan dapat melemahkan pemberantasan korupsi.

"Karena pemberantasan korupsi tak bisa hanya bicara penindakan, dan juga tidak bisa bicara soal pencegahan saja. Tetapi dua-duanya harus sama kuat, itu sesuai Undang-Undang KPK," ujar Febri.

Sebanyak 192 calon pimpinan KPK yang lolos tahapan administrasi mengikuti uji kompetensi pada Kamis (18/7). Dalam uji kompetensi itu, para capim KPK menjalani serangkaian tes. Baik tes check point multiple choice dengan 70 pertanyaan soal yang berbasis digital. Kemudian uji mengetik makalah dengan maksimal 10 halaman. Hasil uji kompetensi ini akan diumumkan Senin pekan depan.