sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Polda Papua angkat bicara soal penembakan pendeta

Sampai saat ini belum diketahui pasti siapa penembak pendeta di Papua.

Ayu mumpuni
Ayu mumpuni Senin, 21 Sep 2020 20:13 WIB
Polda Papua angkat bicara soal penembakan pendeta

Kepolisian Daerah (Polda) Papua membenarkan informasi meninggalnya pendeta bernama Yeremias Zanambani yang diduga terkena tembak oleh orang tak dikenal atau OTK, di Kampung Bomba, Distrik Hitadipta, Kabupaten Intan Jaya. Peristiwa itu terjadi kemarin (20/9) pukul 14.40 WIT.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal menerangkan kronologi singkat peristiwa tersebut. Sebelumnya, jelas dia, pendeta Yeremias Zanambani dan istrinya pergi ke kandang babi untuk memberi makan. Kemudian, istri pulang lebih dulu ke rumah.

"Sampai pukul 19.00 WIT, pendeta Yeremias Zanambani tidak kembali ke rumah dan istrinya menemukan jasadnya di dekat kandang babi," kata Kamal dalam keterangan resminya, Senin (21/9).

Menurut Kamal, sampai saat ini belum dapat diketahui siapa yang menembak pendeta Yeremias Zanambani. Namun, ia memastikan informasi dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) mengenai pelaku yang merupakan anggota TNI tidaklah benar.

Ditambahkan Kamal, belakangan KKB tengah menunjukkan eksistensinya jelang sidang PBB akhir bulan ini. Sebagaimana diketahui, dua anggota TNI telah menjadi korban tindakan penembakan secara brutal oleh KKB.

Dibeberkan Kamal, aparat kepolisian telah meminta warga untuk tidak beraktivitas di waktu malam hari demi menghindari serangan KKB. Kegiatan patroli pun ditingkatkan demi memberi rasa aman kepada masyarakat.

Sementara itu, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Awi Setiyono menyampaikan Asops Kapolri akan melakukan evaluasi dan mempertimbangkan penambahan personel di Papua. Meski demikian, personel tetap membagi tugas melakukan pengamanan dan pengejaran para KKB.

"Sampai saat ini belum ada tambahan personel, hal ini jadi evaluasi Asops Kapolri dan tim tetap melakukan pengejaran," ujar Awi.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid