sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Polisi cek kebenaran video KKB ancam tembak pilot Susi Air

Menurut Komnas HAM, ancaman tersebut akan memperkeruh situasi di Papua.

Fatah Hidayat Sidiq
Fatah Hidayat Sidiq Minggu, 28 Mei 2023 08:41 WIB
Polisi cek kebenaran video KKB ancam tembak pilot Susi Air

Operasi Damai Cartenz Polda Papua mendalami kebenaran video tentang ancaman kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya menembak pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens, jika tidak ada dialog soal Papua Merdeka dalam 2 bukan ke depan. Kapten Mehrtens ditawan sejak 7 Februari 2023.

Sementara itu, Ketua Komnas HAM, Atnike Nova Sigiro, mengecam sikap KKB yang mengancam bakal membunuh Kapten Mehrtens. Pangkalnya, akan memperkeruh situasi.

"Komnas HAM mengecam penyanderaan maupun ancaman TPNPB OPM untuk membunuh sandera," ucapnya dalam keterangannya. "Penyanderaan yang dilakukan TPNPB OPM terhadap Philip Mark Mehrtens adalah tindakan kejahatan, yang telah memperkeruh situasi di Papua, menimbulkan korban jiwa, dan menimbulkan keresahan di dalam masyarakat."

Sebelumnya, dalam sebuah video singkat, Kapten Mehrtens menyampaikan, KKB yang menyanderanya bakal menembak dirinya. Sebelum itu terjadi, sambungnya, KKB memberikan waktu beberapa bulan agar internasional berdialog dengan Indonesia dan Papua tentang kemerdekaan "Bumi Cenderawasih".

"KKB di sini memberikan waktu 2 bulan lagi bagi negara-negara di luar Indonesia untuk berdialog dengan Indonesia dan Papua untuk Papua merdeka," katanya. Dalam video itu, Kapten Mehrtens memegang bendera kejora dan di kelilingi anggota KKB yang sedang memegang senjata api.

Di sisi lain, Kapolda Papua, Irjen Mathius D. Fakhiri, menyampaikan, pihaknya bakal memaksimalkan negosiasi guna membebaskan Kapten Mehrtens. Perundingan melibatkan berbagai pihak.

"Saya berbicara dengan berbagai pihak tentang proses negosiasi ini, termasuk dengan pihak Gereja yang di dalamnya ada Dewan Gereja dan Uskup, yang akan semaksimal mungkin melakukan negosiasi dengan kelompok Egianus Kogoya untuk bisa melepas pilot yang dibawanya," tuturnya, Kamis (25/5) lalu.

"Tentunya negosiasi bisa dilakukan dengan siapa saja. Saya membuka diri untuk semua pihak yang dari awal, yakni pihak pemerintah Nduga bekerja sama dengan Kapolres, kemudian ada juga pihak dari Komnas HAM yang menawarkan diri dan kami terima," imbuhnya.

Sponsored

Mathius melanjutkan, Polda Papua juga telah menerjunkan tim khusus (timsus) guna negosiasi dan memfasilitasi semua pihak. "Kita memberikan kesempatan kepada kelompok Egianus bisa mengembalikan pilot melalui jalur negosiasi secara baik."

Berita Lainnya
×
tekid