sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Polisi hentikan kasus penguburan beras bansos di Depok

Kepolisian memastikan hanya beras bansos saja yang dikubur di lokasi oleh PT JNE.

Immanuel Christian
Immanuel Christian Kamis, 04 Agst 2022 15:26 WIB
Polisi hentikan kasus penguburan beras bansos di Depok

Auliansyah menyebut, terlihat sejumlah beras berserakan bercampur tanah galian dan tertutup terpal serta dibatasi garis polisi

Polisi menghentikan penyelidikan terhadap kasus penguburan beras bantuan sosial (bansos) oleh PT JNE. Penguburan ditemukan di tanah lapang di kawasan Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. 

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kombes Auliansyah Lubis, mengatakan, pihaknya sudah memeriksa dokumen penggantian dari PT JNE kepada Kementerian Sosial (Kemensos).

"Ya, kita hentikan, proses penyidikan kita hentikan," ucapnya kepada wartawan, Kamis (4/8)

Di lokasi temuan tersebut sempat tercium bau busuk. Penyidik menduga aroma tidak sedapt berasal dari telur yang juga dikubur. Namun, polisi memastikan hanya beras.

"Beras saja [yang dikubur]," ujar Auliansyah.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan, menambahkan, penghentian penyelidikan dilakukan setelah penyidik tidak menemukan adanya unsur pidana. Terlebih, PT JNE telah mengganti beras tersebut dan tidak ada pihak yang dirugikan.

"Dengan adanya kerusakan beras yang sudah diganti, maka pemerintah tidak dirugikan, masyarakat juga tidak dirugikan karena masyarakat yang menerima bantuan ini juga tersalurkan," katanya dalam kesempatan sama.

Sponsored

Pemilik lahan lokasi penguburan beras bantuan presiden, Rudi Samin, sebelumnya sempat menjalani pemeriksaan oleh pihak kepolisian. Ada 11 pertanyaan yang dilontarkan kepadanya.

Rudi mengatakan, tanahnya seluas 42 hektare, sedangkan yang digunakan untuk lokasi penguburan hanya sebagaian kecil. Dia dan Ketua RT setempat juga mengaku tidak tahu soal penguburan sampai akhirnya terbongkar.

"Pihak JNE di-backing-in oleh oknum sehingga dia berani," kata Rudi kepada wartawan, Rabu (3/8).

Rudi melanjutkan, somasi akan diberikan kepada JNE dan ini bukan kali pertama. Sebab, 5 tahun lalu dan beberapa sebelumnya, somasi juga telah dilakukan.

Oknum TNI, ungkap Rudi, terlibat dalam pengamanan kegiatan JNE di tanahnya. Ada dua anggota TNI berinisial S dan I yang berkecimpung di sana.

Anggota TNI itu sempat mengerahkan panser dan pasukan dengan laras panjang. Dirinya sempat mengalah, tetapi tanah itu sempat direbutnya kembali pada 25 Maret 2022.

"Oknum tersebut sudah tidak lagi ikut campur di dalam masalah tanah saya. Jadi, saya baru nguasain lagi di bulan Maret 2022. Sudah saya laporkan juga ke TNI," ujar Rudi.

Rudi menyebut, Pihak JNE menyewa orang-orang yang tugas sehari-harinya sebagai penggali kubur, salah satunya Dudung. Bayaran yang diterima sebesar Rp1,5 juta dengan alasan untuk peralatan kakus bukan sembako.

Berita Lainnya
×
tekid