Polisi kumpulkan bukti di TKP jenazah dokter spesialis paru RSUD Nabire
Barang bukti yang dikumpulkan adalah CCTV dari lokasi penemuan jenazah. Terhadap CCTV ini sejumlah analisa pun dilakukan.

Kepolisian telah mengumpulkan sejumlah barang bukti terkait kasus dugaan pembunuhan dokter spesialis paru Mawartih Susanty di rumah dinasnya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nabire.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan, barang bukti yang dikumpulkan adalah CCTV dari lokasi penemuan jenazah. Terhadap CCTV ini sejumlah analisa pun dilakukan.
“Penyidik telah mengumpulkan bukti-bukti, salah satunya adalah kamera pengawas atau CCTV di sekitar lokasi penemuan jenazah,” katanya di Mabes Polri, Kamis (16/3).
Ramadhan menyebut, kepolisian telah melakukan pemeriksaan terhadap 28 saksi. Penyidikan masih berjalan sembari menunggu hasil autopsi dan pemeriksaan laboratorium forensik.
Terkait hal ini, Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady menerangkan, proses penyidik sudah melakukan enam kali olah tempat kejadian perkara (TKP). Kasus ini pun juga sudah dinaikan ke tingkat penyidikan.
Saat ini, penyidik masih melakukan penyelidikan secara profesional untuk mengungkap motif serta penyebab dari meninggalnya dokter spesialis tersebut.
“Kami sudah melakukan pemeriksaan terhadap saksi, selain itu hasil medis oleh pihak terkait masih kami tunggu sehingga dapat kita padukan dengan hasil penyelidikan tim reskrim serta barang bukti yang kami temui di TKP,” katanya dalam keterangan, Kamis (16/3).
Sebelumnya diberitakan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan wewenang penuh kepada Kapolri dan Panglima TNI untuk mengusut kasus ini. Setelah melayat dan kembali ke Jakarta, Budi akan melakukan pertemuan dengan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono untuk membahas langkah selanjutnya dalam penanganan kasus kematian dokter Mawartih.
Budi menyebut, meski hasil autopsi sudah diambil, namun masih ada tahapan pemeriksaan lanjutan di laboratorium. Maka dari itu, belum dapat disampaikan mengenai hasil autopsi jenazah dokter Mawartih yang diduga meninggal secara tidak wajar.

Derita jelata, tercekik harga pangan yang naik
Senin, 21 Feb 2022 17:25 WIB
Menutup lubang “tikus-tikus” korupsi infrastruktur kepala daerah
Minggu, 13 Feb 2022 15:06 WIB
Segudang persoalan di balik "ugal-ugalan" RUU IKN
Minggu, 23 Jan 2022 17:07 WIB
Musabab di balik meningkatnya angka kejahatan
Rabu, 22 Mar 2023 06:10 WIB
Cerita mereka yang direpresi di BRIN: Dari teguran hingga pemotongan tukin
Selasa, 21 Mar 2023 12:10 WIB