sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Satgas Pangan Polri sebut tujuh provinsi kekurangan stok cadangan beras

Satgas Pangan Polri telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait agar proses distribusi ke tujuh provinsi menjadi lancar.

Ayu mumpuni
Ayu mumpuni Jumat, 15 Mei 2020 15:45 WIB
Satgas Pangan Polri sebut tujuh provinsi kekurangan stok cadangan beras

Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri menyebut adanya tujuh provinsi yang mengalami kekurangan cadangan beras. Ketujuh provinsi itu adalah Riau, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Kalimantan Utara, Maluku, Maluku Utara, dan Papua Barat.

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad mengatakan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak terkait untuk mengatasi hal ini. 

"Satgas Pangan Polri sudah berkomunikasi dengan intensif dengan para stakeholder di daerah, untuk mempermudah dan melancarkan distribusi pasokan beras dari daerah produsen ke daerah defisit dengan cepat," ujar Ramadhan saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (15/5).

Menurutnya, stok beras nasional saat idulfitri masih dinyatakan cukup. Tercatat, 1,4 juta ton beras di Perum Bulog masih tersedia.

Ia juga menjamin harga beras stabil menjelang lebaran, dengan harga rata-rata nasional Rp10.912 per kilogram.

"Stok beras nasional sampai dengan 13 Mei, ada 1,4 juta ton di Perum Bulog yang dapat digunakan sebagai cadangan untuk pemenuhan kebutuhan jelang Lebaran," katanya.

Menurut Ramadhan, Satgas Pangan juga menyatakan adanya defisit cadangan gula sekitar 28.540 ton. Diketahui, harga gula mengalami penurunan meski defisit, dari Rp17.062 menjadi Rp16.300.

"Kami akan lakukan pengawasan importasi beserta distribusinya," ucapnya.

Sponsored

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso membenarkan stok yang saat ini tersedia di Gudang Bulog berjumlah 1,4 juta ton. Namun dia tak menyebut ihwal adanya daerah yang mengalami defisit cadangan beras.

Pensiunan jenderal Polri yang kerap disapa Buwas itu mengatakan, stok cadangan beras Bulog hingga Juni 2020 mencapai 1,8 juta ton. Jumlah tersebut berasal dari optimalisasi serapan gabah atau beras petani pada masa panen raya.

Dia menjelaskan, Perum Bulog telah menjadwalkan pengadaan beras untuk cadangan beras pemerintah sebanyak 950.000 ton sepanjang 2020. Jumlah tersebut akan dipenuhi melalui penyerapan gabah dalam negeri.

Hingga pertengahan Mei, realisasi serapan tersebut sudah mencapai 290.000 ton. Karena itu, Buwas optimistis tak akan terjadi kelangkaan beras di masyarakat.

"Sekarang masih ada 1,4 juta ton beras Bulog. Walaupun kita gunakan untuk bansos dalam pandemi ini, kita masih ada stok. Sampai Juni, beras kita bisa sekitar 1,8 juta ton. Jadi stok akan banyak. Masyarakat juga jangan khawatir soal beras," ucapnya.  

Menurutnya, hal yang sama terjadi pada stok gula pasir nasional. Menurutnya, stok yang dikelola Bulog akan melimpah pada Juni hingga mencapai 75.000 ton. Jumlah tersebut terdiri dari 25.000 ton produksi dalam negeri dan 50.000 ton dari gula impor asal India.

"Produksi kita kurang lebih ada 25.000 ton untuk bulan depan, sekarang sedang digiling. Jadi masyarakat tidak usah khawatir. Pabrik-pabrik gula lokal sudah mulai berproduksi, jadi bulan depan banjir lah," kata Buwas.

Berita Lainnya
×
tekid