Semakin membahayakan warga sipil, Bamsoet minta TNI-Polri ambil sikap tegas terhadap KKB
Perbuatan anarkis KKB belakangan ini dipandang harus menjadi evaluasi penentuan sikap pemerintah, TNI, dan Polri.

Ketua MPR Bambang Soesetyo (Bamsoet) mendesak TNI-Polri menentukan sikap tegas atas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Sebab, belakangan ini sejumlah peristiwa kekerasan kembali dilakukan oleh KKB.
“Meminta Panglima TNI dan Kepolisian serta seluruh jajaran agar menentukan sikap tegas dan tidak ragu-ragu dalam mengambil tindakan kepada KKB, terlebih usai KKB melakukan berbagai tindak anarkistis yang mengancam dan membahayakan keselamatan banyak orang, khususnya masyarakat sipil yang tinggal di Papua,” kata Bamsoet dalam keterangan tertulis, Jumat (5/5).
Menurut Bamsoet, pemerintah juga harus mendorong TNI-Polri untuk meningkatkan patroli guna memastikan keamanan dan keselamatan warga sipil yang berada di lokasi rawan serangan atau aksi KKB. TNI dan Polri juga harus memberikan perlindungan secara terukur dan maksimal dari potensi kelanjutan aksi anarkis KKB.
“TNI dan Polri bersama pemerintah harus segera menjadikan peristiwa tersebut sebagai bahan evaluasi, guna menentukan strategi dan langkah pendekatan yang tepat dalam menangani dan mencegah berulangnya kembali aksi yang dilakukan KKB,” ujarnya.
Di sisi lain, Bamsoet menyatakan dukacita yang mendalam atas tewasnya warga sipil tersebut. Dia juga mengutuk keras aksi anarkis yang dilakukan oleh KKB tersebut.
Untuk diketahui, Kepolisian menangkap tiga pelaku pembunuhan terhadap dua warga di Kabupaten Yahukimo. Penangkapan dilakukan oleh Polres Yahukimo dan Satgas Damai Cartenz.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan, pada awalnya, penangkapan dilakukan dengan mengamankan sembilan orang. Kemudian, dari hasil pemeriksaan diketahui, tiga di antaranya adalah pelaku.
“Dari hasil pemeriksaan, kami memastikan ada tiga orang yang menjadi pelaku pembunuhan terhadap dua warga di Kabupaten Yahukimo,” katanya dalam keterangan, Jumat (5/5).
Benny menyebut, mereka bertiga adalah MM, ES, dan YS. Ketiganya berusia 18 tahun dan memiliki hubungan dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) wilayah Yahukimo.

Derita jelata, tercekik harga pangan yang naik
Senin, 21 Feb 2022 17:25 WIB
Menutup lubang “tikus-tikus” korupsi infrastruktur kepala daerah
Minggu, 13 Feb 2022 15:06 WIB
Segudang persoalan di balik "ugal-ugalan" RUU IKN
Minggu, 23 Jan 2022 17:07 WIB
Riak-riak di tubuh PSI: "Bagi saya, PSI tak lagi istimewa..."
Jumat, 22 Sep 2023 06:29 WIB
Caleg keluarga elite partai dan langgengnya politik kekerabatan
Jumat, 15 Sep 2023 16:25 WIB