sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Syarul Yasin Limpo, birokrat tulen yang jadi Menteri Pertanian

Syahrul Yasin Limpo pernah menjadi lurah, camat hingga Bupati di Sulawesi Selatan.

Achmad Al Fiqri
Achmad Al Fiqri Rabu, 23 Okt 2019 13:44 WIB
Syarul Yasin Limpo, birokrat tulen yang jadi Menteri Pertanian

Presiden Joko Widodo resmi menunjuk Syahrul Yasin Limpo untuk mengisi jabatan Menteri Pertanian (Mentan) dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024 pada Rabu (23/10).

Pria kelahiran Makassar, 16 Maret 1955 ini menuntaskan pendidikan sarjana bidang Hukum di Universitas Hasanuddin pada 1983. Kemudian, dia melanjutkan pendidikan pascasarjana di Lembaga Administasi Negara (LAN) pada 1999.

Syahrul bukan pemain baru sebagai birokrat. Karirnya dimulai pada 1994, menjadi Bupati Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel). Ia menjabat selama dua periode hingga 2002.

Setahun berselang, Syahrul menjabat sebagai Wakil Gubernur Sulawesi Selatan mendampingi Amin Syam pada 2003-2008. Di kancah tersebut, Syahrul mencoba peruntungan untuk menjadi Gubernur Sulawesi Selatan pada Pilkada 2007.

Hasilnya, dia memecahkan rekor lantaran berhasil mengumpulkan suara terbanyak, mengalahkan petahana bersama pasangannya, Agus Arifin Nu'mang.

Karir Syahrul sebagai Gubernur Sulawesi Selatan terbilang moncer, sebab dia menjabat dua periode berturut-turut sejak 2008 hingga 2018.

Menjadi Gubernur Sulawesi Selatan, dirintis Syahrul sejak 25 tahun silam. Dia memulai menjadi birokrat mulai dari lurah, camat hingga kepala daerah.

Dalam karir politiknya, Syahrul Yasin Limpo mengawali sebagai politikus partai Golkar. Di partai berlambang pohon beringin itu, Syahrul pernah menjabat sebagai Sekretaris Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar wilayah Sulawesi Selatan pada 1993 hingga 1998.

Sponsored

Namun, karirnya di Partai Golkar terhenti. Dia resmi pindah ke Partai Nasional Demokrat pada Juli 2018. Di partai yang diketuai oleh Surya Paloh itu, Syahrul langsung dipercaya menjadi Ketua DPP periode 2018-2023.

Harta Kekayaan

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang diakses melalui https://elhkpn.kpk.go.id, Syahrul tercatat terakhir menyerahkan laporan periodik pada 20 Maret 2019. Total kekayaan Syahrul ditaksir mencapai Rp18.969.857.382.

Dalam laporan itu, Syahrul tercatat memiliki  15 bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Sulawesi Selatan. Total harta tanah dan bangunan tersebut mencapai Rp10.418.570.000.

Selain itu, Syahrul juga memiliki enam unit kendaraan roda empat dan satu unit roda dua. Jika di total, harta alat transportasi politikus Partai NasDem itu mencapai Rp1.475.000.000.

Syahrul juga mempunyai harta bergerak lainnya dengan nilai Rp957.470.000. Terakhir, dia juga mempunyai harta berupa kas dan setara kas senilai Rp6.118.817.382.

Kinerja Sektor Pertanian 

Syahrul semasa menjadi Gubernur Sulsel terbilang sukses mengembangkan sektor pertanian. Sejumlah komoditas pertanian menjadi tulang punggung perekonomian di Sulsel semasanya. 

Bahkan pertanian menyumbang 24% ekonomi daerah. Sebagai Gubernur Sulsel saat itu, Syahrul fokus pada lima sektor yakni: tanaman pangan, perkebunan, perikanan, pertambangan nikel dan industri hilirisasi. 

Ia membangun sejumlah infrastruktur untuk mendukung sektor tersebut dengan membangun irigasi, menambah fasilitas pelabuhan Makasar, Bitung, Kendari. 

Berita Lainnya
×
tekid