sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Tersangka suap di Kemenag bekas santri, pernah mondok 3 tahun

Romy pernah bertanya kepada Kiai Asep mengenai sosok Haris Hasanudin.

Adi Suprayitno
Adi Suprayitno Jumat, 22 Mar 2019 21:09 WIB
Tersangka suap di Kemenag bekas santri, pernah mondok 3 tahun

Haris Hasanudin, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur yang kini menjadi tersangka suap dalam kasus jual beli jabatan di Kementerian Agama diketahui bekas seorang santri. Ia pernah mondok di Pesantren Amanatul Ummah. 

Demikian diungkapkan Pimpinan Pondok Pesantren Amanatul Ummah, KH Asep Syaifudin Chalim. Kiai Asep belakangan disebut-sebut oleh mantan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Romahurmuziy, sebagai pihak yang merekomendasikan Haris menjabat Kakanwil Kemenag Jatim. Kiai Asep sontak membantah tudingan Romy itu. 

Asep mengungkapkan, dirinya memang pernah ditanyai oleh Romy mengenai sosok Haris. Mantan tim sukses Khofifah Indar Parawansa saat Pilgub Jawa Timur 2018 itu kemudian memberikan data dan kiprah Haris selama ini.

"Masak saya ditanyai begitu saja tidak menjawab. Tapi kalau ditanya tentang data saya punya," kata Asep ketika ditemui di kediamannya di Jawa Timur pada Jumat, (22/3).

Namjun demikian, Asep menegaskan dirinya tidak pernah memberi rekomendasi kepada Romy agar Haris dipilih menjadi Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur. Asep mengatakan, jika memang ada rekomendasi tentunya dalam bentuk tertulis. Begitu juga, Gubernur Jatim, Khofifah, Asep memastikan tidak memberi rekomendasi. Romy hanya meminta keterangam terkait Haris.

"Saya tidak merekomendasikan. Romy hanya meminta keterangan tentang bagaimana Haris. Kalau ada rekomendasi itu bentuknya tertulis. Coba cari rekomendasi tertulis saya kalau ada. Jadi, tak ada rekomendasi dari saya,” ucap Asep.

Asep mengungkapkan, dirinya memang mengenal Haris sejak lama. Haris pernah menjadi santrinya selama tiga tahun di Ponpes Amanatul Ummah. Selama mendidik Haris, Asep mengaku selalu mengajarkan kepada santrinya agat tidak melakukan suap-menyuap. Mengingat, dalam ajaran islam penyuap dan penerima suap sama-sama berdosa dan bakal masuk neraka. 

“Dia (Haris) ngaji di saya tiga tahun. Dalam hadist Nabi, penyuap dan yang disuap itu masuk neraka,” kata Asep. 

Sponsored

Terkait kedekatannya dengan Romy, Asep mengaku selama ini menjadi simpatisan partai berlambang Kakbah itu. Mengingat, partai yang dipimpin Romy ketika itu adalah salah satu partai politik yang bernafaskan Islam yang Rahmatan Lilalamin. 

"Kalau berjuang di PPP itu sama saja berjuang di jalan Allah dan berjuang untuk bangsa Indonesia. Karena itu, pilihan saya di PPP,” kata Asep.

Berita Lainnya
×
tekid