sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Update pascagempa M6,2 Sulbar: 81 meninggal, 253 luka berat, 19.435 mengungsi

BNPB juga mengimbau agar warga yang tinggal di kawasan perbukitan dengan tebing curam untuk waspada terhadap longsoran dan reruntuhan batu.

Manda Firmansyah
Manda Firmansyah Senin, 18 Jan 2021 10:36 WIB
Update pascagempa M6,2 Sulbar: 81 meninggal, 253 luka berat, 19.435 mengungsi

Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Pusdalops BNPB) melaporkan, berdasarkan data per 18 Januari 2021 pukul 08.00 WIB, sebanyak 19.435 orang mengungsi pascagempa magnitudo 6,2 di Sulawesi Barat (Sulbar) pada Jumat (15/1), pukul 01.28 WIB. Rinciannya, 15.014 orang mengungsi di Kabupaten Mamuju dan 4.421 orang mengungsi di Kabupaten Majene.

Ada 25 titik pengungsian di Kabupaten Majene yang tersebar di Desa Kota Tinggi, Desa Lombong, Desa Kayu Angin, Desa Petabean, Desa Deking, Desa Mekata, Desa Kabiraan, Desa Lakkading, Desa Lembang, dan Desa Limbua.

“(15 sisa titik pengungsian) yang masih dalam proses pendataan,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB . Raditya Jati dalam keterangan tertulis, Senin (18/1).

Sementara itu, terdapat lima titik pengungsian di Kabupaten Mamuju. Namun, titik pengungsian di Kecamatan Mamuju dan Kecamatan Simboro masih dalam proses pendataan. Korban meninggal akibat gempa tersebut sebanyak 81 orang, yaitu 11 orang meninggal di Kabupaten Majene dan 70 orang di Kabupaten Mamuju.

Pusdalops BNPB juga melaporkan sebanyak 64 orang mengalami luka berat di Kabupaten Majene dan 189 orang di Kabupaten Mamuju. “Total korban dengan luka berat mencapai 253 orang. Sedangkan korban dengan luka ringan tercatat sebanyak 679 orang,” ucapnya.

BPBD Kabupaten Majene, Kabupaten Mamuju, dan Kabupaten Polewali Mandar terus melakukan pendataan dan berkoordinasi dengan TNI-Polri-Basarnas (juga relawan dan instansi lain) dalam proses evakuasi masyarakat terdampak gempa bumi. Saat ini, tim personil BNPB masih melakukan assestment untuk wilayah terdampak gempa di Kabupaten Majene tersebut.

Untuk mencegah potensi penularan Covid-18, Kepala BNPB Doni Monardo disebut telah menyalurkan alat tes cepat antigen guna memeriksa dan menelusuri potensi penularan di lokasi pengungsian. Jika ada warga pengungsi yang reaktif swab antigen, maka akan segera mendapatkan tindak lanjut dari Dinas Kesehatan setempat. Doni pun meminta penanganan pengungsian warga terdampak gempa Sulbar memerhatikan upaya memisahkan memisahkan antara kelompok rentan dengan usia muda.

Sabtu (16/1) pukul 06.32 WIB, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan telah kembali terjadi gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 5,0 di Kabupaten Majene. BMKG juga memperkirakan gempa susulan masih akan terjadi. BNPB mengimbau agar warga tetap tenang dan waspada potensi gempa susulan yang berkekuatan signifikan.

Sponsored

BNPB juga mengimbau agar warga yang tinggal di kawasan perbukitan dengan tebing curam untuk waspada terhadap longsoran dan reruntuhan batu. Selain itu, bagi warga yang tinggal di kawasan pantai atau pesisir diharapkan untuk waspada dan segera menjauhi pantai jika merasakan adanya gempa susulan.

Berita Lainnya
×
tekid