sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Apriyani/Fadia gagal balas dendam, tunggal putra Thailand ukir sejarah

Pola permainan pasangan Indonesia dibaca mudah, bahkan oleh penonton awam.

Arpan Rachman
Arpan Rachman Senin, 28 Agst 2023 14:18 WIB
Apriyani/Fadia gagal balas dendam, tunggal putra Thailand ukir sejarah

Serve pendek Chen Qingchen terarah kepada Siti Fadia Silva Ramadhanti dalam kedudukan 20-12. Situasi kritis, championship point untuk pasangan China. Fadia memukul shuttlecock ke garis kiri belakang yang dijaga Jia Yifan. Pengembaliannya tanggung, tidak terlalu melambung tinggi.

Bola masih terjangkau Yifan, yang berjingkat mengangkat kaki kanannya, lalu menembak ke garis kanan luar bidang permainan lawan. Penempatan shuttlecock Yifan menyulitkan Fadia yang harus sedikit menungging untuk mengambilnya. Benar saja, drive Fadia datar saja, menyangkut di net.

Angka terakhir tercapai! Pertandingan pun selesai.

Sepanjang laga, Pekerjaan Rumah Apriyani/Fadia kentara betul belum tuntas. Mereka nyaris tak bisa menemukan celah kekurangan lawan, padahal bertebaran video pertandingan Qingchen/Yifan dapat mereka telaah.

Pola permainan pasangan Indonesia dibaca mudah, bahkan oleh penonton awam. Jika Apriyani pegang bola, pasti mengandalkan tenaga. Bila Fadia yang giliran mengambil shuttlecock, dia bertumpu melulu hanya membuat trik.

Tanpa dibekali pukulan keras, Fadia perlu mempertebal tembok pertahanannya. Apriyani juga butuh kesabaran untuk tidak selalu mengumbar tenaga. Tapi itu semua tidak mereka kerjakan di final.

Juara bertahan Qingchen/Yifan meraih kemenangan dua set langsung 21-16, 21-12 atas Apriyani Rahayu/Fadia dari Indonesia pada final ganda putri Kejuaraan Dunia Bulutangkis BWF 2023 di Kopenhagen, Minggu (27/8). Mereka menjadi pasangan putri pertama yang memenangkan empat medali emas dalam sejarah turnamen ini.

Apriyani/Fadia gagal membalas dendam atas kekalahan setengah jalan pada semifinal Malaysia Open, Januari silam. Kala itu, karena Fadia cedera, permainan dihentikan.

Indonesia, seperti yang diprediksi, keluar tanpa membawa gelar juara. Wakil final satu-satunya di ganda putri harus puas menjadi runners-up, sekaligus prestasi tertinggi bagi Apriyani/Fadia.

Sementara itu, tunggal putra Kunlavut Vitidsarn menjadi juara dunia. Unggulan ketiga itu menyabet tempat teratas berkalung medali emas usai menepuk habis Kodai Naraoka (Jepang) 19-21, 21-18, 21-7.

Tampil ulet, dipersenjatai berbagai pukulan ajaib, semangat pantang menyerah Vitidsarn mematikan Naraoka, terutama di set ketiga ketika stamina unggulan keempat dari Jepang tersebut anjlok. Kunlavut mengukir sejarah sebagai pemain Thailand pertama yang naik podium.

Hasil lengkap Kejuaraan Dunia Bulutangkis BWF 2023:

Tunggal Putra:
Kunlavut Vitidsarn (Thailand) vs Kodai Naraoka (Jepang)
19-21, 21-18, 21-7

Tunggal Putri:
An Se-young (Korsel) vs Carolina Marín Spanyol)
21-12, 21-10

Ganda Putra:
Kang Min-hyuk/Seo Seung-jae (Korsel) vs Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen (Denmark)
14-21, 21-15, 21-17

Ganda Putri:
Chen Qingchen/Jia Yifan (China) vs Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti (Indonesia)
21-16, 21-12

Ganda Campuran:
Zheng Siwei/Huang Yaqiong (China) vs Seo Seung-jae/Chae Yoo-jung (Korsel)
17-21, 21-10, 18-21

Berita Lainnya
×
tekid