Messi menjadi starter melawan Ekuador saat Argentina memulai perjalanan dalam kualifikasi Piala Dunia 2026 zona CONMEBOL. Namun dalam laga ini Messi ditarik keluar. Pergantian ini menjadi unik karena tidak pernah terjadi pada Messi sejak 2014.
Sang juara dunia menjalani malam yang sulit melawan Ekuador dan Messi tampil memecah kebuntuan pada menit ke-78 dengan gol tendangan bebasnya sehingga Argentina memenangkan tiga poin.
Seperti dilansir Republic World, gol tersebut membuatnya menyamai 29 gol dengan mantan rekan setimnya di Barcelona, Luis Suarez untuk gol terbanyak di seri kualifikasi CONMEBOL.
Mengapa Messi diganti vs Ekuador?
Hampir 10 menit setelah dia mencetak gol kemenangan, dia meninggalkan lapangan untuk digantikan oleh Exequiel Palacios.
Dia menyerahkan ban kapten kepada Angel Di Maria dan menerima tepuk tangan meriah dari penonton El Monumental.
Pergantiannya di menit-menit tersisa hingga akhir pertandingan membuat para penggemar khawatir tetapi pelatih kepala, Lionel Scaloni menghilangkan ketakutan tersebut.
“Messi meminta pergantian pemain, kalau tidak saya tidak akan menariknya keluar. Nanti kami akan evaluasi apa yang dia alami,” kata Scaloni.
Pemain berusia 36 tahun itu kemudian mengungkapkan mengapa dia meminta manajernya untuk menggantinya.
"Saya keluar karena saya sedikit lelah. Mungkin ini bukan kali terakhir hal itu terjadi [diganti di menit-menit terakhir pertandingan]. Semuanya baik-baik saja, saya baik-baik saja," ucapnya.
Dalam 48 hari terakhir, Messi bermain dalam 12 laga.
Menarik keluar Messi dari lapangan akan menjadi tanda-tanya karena Messi selama ini tak tergantikan. Ia terakhir kali diganti dalam ajang resmi ketika Argentina melawan Nigeria di Piala Dunia Brasil Juni 2014. Saat itu ia diganti Ricky Alvarez.
Untuk kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Amerika Selatan, Argentina selanjutnya akan menghadapi Bolivia di Stadion Hernando Siles pada Rabu (13/9/2023) dini hari WIB.