sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Mohammed Kudus di jalan lurus

Posisi favorit Mohammed Kudus adalah gelandang serang, penyerang lubang, dan striker.

Arpan Rachman
Arpan Rachman Senin, 17 Okt 2022 14:01 WIB
Mohammed Kudus di jalan lurus

Mohammed Kudus telah menempuh jalan lurus. Profesional Ghana yang menggelandang di klub Eredivisie, Ajax Amsterdam, berbakat olah bola lincah sebagai bintang Afrika.

Sejak usia 12 tahun belajar di Akademi Ghana, Right to Dream, dia tiba di klub Denmark Nordsjælland pada Januari 2018. Kelincahan mengolah si kulit bundar membawa dirinya melanglang buana ke Benua Eropa. Pada 16 Juli 2020, Kudus menandatangani kontrak lima tahun dengan Ajax seharga 9 juta Euro.

Trik Unik

Walau cukup pendek 1m77, Kudus suka berkelit secara tak lazim: mengangkat bola sampai ke atas kepala lawan lalu menjemput bolanya lagi ketika jatuh ke rumput di belakang punggung sang pengadang. Kecohan itu asyik dilihat, apalagi dalam gerak lambat tayangan ulang. Pasti lawannya tertipu karena menyangka dia akan fokus terus main bola bawah.

Posisi favoritnya gelandang serang, penyerang lubang, dan striker. Pergerakan lurus dominan di area bermain mulai lingkar tengah hingga ke dalam setengah lingkaran kotak penalti.

Di timnas Black Stars, dia mengantongi 18 penampilan. Enam persahabatan internasional, enam kualifikasi AFCON (Piala Afrika), dan delapan Pra-Piala Dunia 2022. Jaringan lima gol telah dicetaknya ke gawang empat tim Afrika: Afrika Selatan, Zimbabwe, Madagaskar, dan Republik Afrika Tengah.

Kudus menggiring peluang di depan kotak penalti dari ruang kosong transisi antara gelandang bertahan dan barisan pertahanan yang ditinggalkan lawan. Dua bek tengah merapat, berupaya menjepitnya. Bola di kaki kiri pindah ke kaki kanan, lalu dia suting keras. Jala pojok kiri atas gawang bergetar.

Golnya di menit 80 berkelas dunia. Pasalnya, dia lebih dikenal sebagai kidal. Ajangnya laga pembuka Grup C AFCON 2021 menghadapi Afrika Selatan di Cape Coast Sports Stadium, Cape Coast, Ghana, pada 14 November 2019, yang dimenangkan timnya 2–0.

Gol Fotokopi

Dua tahun berselang, kejadian terulang. Di stadion itu juga, di ruang tembak yang sama, lewat pergerakan hampir serupa pula, Kudus menghunjam jaring Zimbabwe di menit 5. Kepungan dobel pivot di depan kotak penalti dilewatinya mudah dengan umpan dinding ke Jordan Ayew. Bola dikembalikan striker itu ke Kudus, yang lantas meluncur ke pojok gawang kiri bawah. Lagi, kaki kanannya memangsa bola.

Musuh berat pemain kelahiran Accra, 2 Agustus 2000, hanya cedera. Musim terakhir sempat dilewatkan Kudus 83 hari karena fraktur tulang iga akibat tabrakan fatal. Dia absen dari 15 November 2021 sampai 6 Februari 2022.

Sebelum itu cedera engkel melenyapkannya dari skuad selama 62 hari. Masalah kebugaran memaksa Kudus menepi dari 14 Januari 2021 hingga 9 Februari 2021. Cedera meniskus pada 22 Oktober 2020, baru pulih 9 Januari 2021, setelah menjalani perawatan 79 hari. Pertama kali, dia mengalami benturan 2 Oktober 2020 dan harus rehat sepekan.

September lalu, Kudus memenangkan voting dari fans Ajax yang menganugerahinya Goal of the Month atas jebolannya ke gawang Liverpool di UEFA Champions League. Sutingnya membentur bawah mistar sebelum menjaring, Virgil van Dijk bek The Kop yang berupaya mempersempit ruang tembak di depannya cuma terperangah.

Kudus mempersembahkan gol itu untuk rekan sepermainan di De Amsterdammers. "Itu serangan yang dahsyat. Terima kasih untuk semuanya yang telah memilih saya. Ini satu inspirasi agar saya bekerja keras," kata pemain 22 tahun asal etnik Hausa dan seorang Muslim.

Berita Lainnya
×
tekid