sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Debat Kennedy-Nixon pada 1960 dan pengaruh televisi

Debat antara Kennedy dan Nixon merupakan debat kandidat presiden pertama di dunia yang disiarkan televisi.

Fandy Hutari
Fandy Hutari Kamis, 24 Jan 2019 09:29 WIB
Debat Kennedy-Nixon pada 1960 dan pengaruh televisi

Publik sudah menyaksikan debat perdana calon presiden dan calon wakil presiden antara pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno di televisi pada Kamis (17/1).

Pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin yang mengenakan pakaian serba putih beradu gagasan dan argumen dengan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang bersetelan jas lengkap. Banyak persepsi dari publik, usai menyaksikan debat itu.

Sejarah mencatat, debat memperebutkan kursi presiden yang disiarkan televisi pertama kali terjadi pada 1960 di Amerika Serikat. Dikutip dari artikel “The Kennedy-Nixon Debates” dalam History.com edisi 21 September 2010, debat berlangsung pada 26 September 1960 malam, di studio televisi CBS, Chicago, Amerika Serikat.

Debat tersebut mempertemukan calon presiden dari Partai Demokrat John Fitzgerald Kennedy dan calon presiden dari Partai Republik Richard Nixon.

Politik di televisi

Sesungguhnya, Kennedy bukan apa-apa dibandingkan pesaingnya, Nixon, dalam memperebutkan kursi presiden Amerika Serikat pada 1960. Namanya kalah tenar dari Nixon, yang kala itu menjabat sebagai wakil presiden Dwight D. Eisenhower.

Sedangkan Kennedy merupakan senator Massachusetts. Meski jam terbang politiknya kalah dibandingkan Nixon, Kennedy nekat menantang debat Nixon di depan kamera televisi dan corong radio. Menurut Kennedy, seperti dikutip dari Tempo edisi 10 Desember 1988, debat itu harus dilakukan agar popularitas Kennedy bisa setara dengan Nixon.

Watak keluarga Kennedy memang nekat. Dikutip dari Tempo, kakek Kennedy merupakan jutawan yang memulai bisnisnya sebagai pedagang minuman keras.

Sponsored

Ayah Kennedy, senang berspekulasi. Uangnya disebar di berbagai bidang bisnis, terutama di pasar saham Wall Street. Pada 1926, dengan pengalamannya yang nol, ayah Kennedy menggeluti dunia film sebagai produser. Dalam dua tahun saja, dia menelurkan 76 judul film.

Debat kedua Kennedy-Nixon di Washington pada 7 Oktober 1960. (commons.wikimedia.org/United Press International)

Ayahnya sebenarnya menaruh harapan kepada saudara tertua Joseph Fitzgerald dalam politik. Dia adalah perwira angkatan laut, sebagai pilot pesawat pengebom. Namun, pada 1944, Joseph tewas dalam Perang Dunia II. Lalu, Kennedy berjanji kepada ayahnya.

“Ayah, saya akan menjadi orang Katolik Irlandia pertama yang menjadi presiden,” kata Kennedy, dikutip dari Tempo, 10 Desember 1988.

Televisi, salah satu teknologi luar biasa yang muncul pada awal abad ke-20, sudah dimanfaatkan Kennedy dan Nixon untuk urusan politik.

Menurut situs Jfklibrary.org, pada 1950 hanya 11% rumah di Amerika yang memiliki televisi. Pada 1960-an, jumlahnya meningkat menjadi 88%. Diperkirakan, pada debat pertama 26 September 1960, 70 juta orang Amerika, atau sekitar dua pertiga pemilih, menyaksikan debat calon presiden itu. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, televisi menjadi sumber informasi dominan bagi pemilih.

Sebelum menghadapi Nixon, Kennedy melakukan serangkaian kampanye. Termasuk gladi resik debat dengan Hubert H. Humphrey yang diadakan di studio televisi WCHS-TV, Charleston, pada 4 Mei 1960. Dikutip dari buku Presidential Debates: Risky Business on the Campaign Trail (2016) karya Alan Schroeder, sejarawan media Erik Barnouw berkomentar mengenai debat dalam rangkaian kampanye di Virginia Barat.

“Mengesankan pemirsa dengan keringkasan bahasannya, kecerdasan yang menarik, dan banyak isu domestik,” kata Barnouw.

Nixon punya segudang pengalaman di pemerintahan dan urusan luar negeri. Selama dua periode, dari 1953 hingga 1961, Nixon mendampingi Eisenhower sebagai wakil presiden. Sebelumnya, dia menjadi senator California, 1950-1953.

Urusan televisi, bukan barang baru bagi Nixon. Dia pernah memukau dengan pidato “Checkers” pada 1952, yang disiarkan televisi, mengenai anti-suap. Selama delapan tahun, Nixon jadi sorotan media. Sebagai wakil presiden, dia bekerja dengan sangat baik.

Menurut Alan Schroeder dalam buku Presidential Debates: Risky Business on the Campaign Trail (2016), pada 1959 Nixon memperkuat kepercayaan anti-komunisnya dalam “kitchen debate” dengan Perdana Menteri Uni Soviet Nikita Khrushchev di Moskwa.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid