sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Keluarga korban dan aktivis 98 lebih pilih Jokowi 

Jokowi diharapkan melanjutkan periode pemerintahannya agar kasus-kasus pelanggaran HAM berat bisa dituntaskan.

Christian D Simbolon
Christian D Simbolon Rabu, 13 Mar 2019 20:06 WIB
Keluarga korban dan aktivis 98 lebih pilih Jokowi 

Sejumlah aktivis yang menjadi korban penculikan tahun 1998 dan keluarga korban penculikan menyerukan agar masyarakat memilih pasangan Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019. Jokowi diharapkan melanjutkan periode pemerintahannya agar kasus-kasus pelanggaran HAM berat bisa dituntaskan. 

"Dari dua capres yang maju pada pemilu presiden tahun 2019, kami menilai Pak Jokowi yang tepat. Dia memiliki hati nurani dan kepedulian yang tinggi kepada masyarakat," kata Paian Siahaan, salah satu keluarga korban penculikan aktivis 98, dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (13/3). 

Paian ialah orang tua korban penculikan bernama Ucok Munandar Siahaan. Ucok yang lahir pada 17 Mei 1976 diketahui merupakan mahasiswa Perbanas Institute. Ucok diculik saat kerusuhan besar melanda Jakarta dan kota-kota lainnya pada 14 Mei 1998. 

Budiarti, ibu dari korban penculikan bernama Gilang, mengatakan penculikan terhadap aktivis 1998 sangat tidak manusiawi. "Anak saya yang diculik, suatu hari jenazahnya ditemukan di hutan dalam kondisi tidak utuh. Apa salah anak saya?" katanya.

Menurut dia, kasus penculikan putranya yang terjadi 21 tahun lalu itu hingga kini belum menemui titik terang. "Tidak jelas status korban dan pelaku penculiknya seperti apa," imbuhnya.

Ma'rufah, ibu dari korban penculikan bernama Faisol Reza menuturkan sempat panik ketika mengetahui anaknya diculik di Jakarta. "Saya tahu anak saya diculik, ketika membaca berita di koran," kata perempuan yang berdomisili di Probolinggo, Jawa Timur itu.

Faisol merupakan salah satu pimpinan Partai Rakyat Demokrat (PRD). Ia dan salah satu rekannya diculik di kawasan Cikini pada Mei 1998. Sempat disiksa, Faisol dibebaskan usai rezim Orde Baru tumbang.

"Alhamdulillah, anak saya kemudian bisa bebas karena pertolongan Allah. Faisol cerita, selama penculikan, dia mengalami siksaan," kata Ma'rufah. 

Sponsored

Aktivis 98 Mugiyanto, mengatakan, ada 23 aktivis yang menjadi korban penculikan pada 1998. Dari jumlah tersebut, sembilan korban dibebaskan, sementara korban lainnya belum diketahui nasib dan statusnya hingga saat ini. (Ant)

Berita Lainnya
×
tekid