Koalisi pendukung Ganjar Pranowo makin solid
Sejauh ini, partai koalisi pendukung Ganjar, yakni PDI Perjuangan, PPP, Hanura, dan Perindo.

Partai koalisi pengusung bacapres Ganjar Pranowo semakin solid. Koalisi fokus menyusun dan menjalankan strategi untuk memenangkan Pilpres 2024.
"Sejauh ini sangat solid. Terakhir kami melakukan pendidikan Jurkamnas Ganjar," kata juru bicara PPP Achmad Baidowi.
Sejauh ini, partai koalisi pendukung Ganjar, yakni PDI Perjuangan, PPP, Hanura, dan Perindo. Dia mengatakan, partai lain, seperti PAN, Golkar, PKB, dan Demokrat dalam posisi penjajakan untuk bergabung.
Awie, panggilan Achmad Baidowi, mengatakan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tidak pernah secara resmi menyatakan bergabung dengan koalisi pendukung Ganjar. Sehingga, kalau PSI memilih mendukung bacapres lain, itu tidak akan berpengaruh pada pencalonan Ganjar.
"Koalisi tetap saja berjalan. Tanpa PSI tidak ada masalah. Dengan koalisi yang ada kami sudah bisa mengusung pasangan calon. Kalau partai lain seperti PSI tidak mau bergabung ya bagaimana lagi. Kami tetap jalan, dan kami tidak terpengaruh," ujar Awie.
Sementara itu, hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) terbaru menyebutkan mayoritas publik menilai Presiden Joko Widodo mendukung pencapresan Ganjar. Sebanyak 40,6% responden menilai Presiden Joko Widodo mendukung Ganjar.
Pendiri SMRC Saiful Mujani menilai dukungan Jokowi kepada Ganjar wajar karena ada di partai yang sama, yakni PDI Perjuangan.
"Dan terlihat langsung menghadiri deklarasi Ganjar. Harusnya, setidak-tidaknya dari harapan pendukung Ganjar itu mayoritas di masyarakat punya opini bahwa Pak Jokowi mendukung Ganjar," ujar Saiful.
SMRC juga memotret pendapat responden terkait sosok yang dianggap mampu melanjutkan program pembangunan di era Jokowi. Hasilnya, Ganjar memperoleh 40% suara. Di urutan kedua ada Prabowo dengan 29,7% suara.

Derita jelata, tercekik harga pangan yang naik
Senin, 21 Feb 2022 17:25 WIB
Menutup lubang “tikus-tikus” korupsi infrastruktur kepala daerah
Minggu, 13 Feb 2022 15:06 WIB
Segudang persoalan di balik "ugal-ugalan" RUU IKN
Minggu, 23 Jan 2022 17:07 WIB
Kemarau panjang dan sulitnya akses air bersih di Jakarta
Senin, 02 Okt 2023 06:08 WIB
Menanti masa depan transformasi digital usai tiktok shop hilang
Minggu, 01 Okt 2023 14:22 WIB