sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Membaca arah politik PDIP-NasDem di balik sua Puan-Surya Paloh hari ini

Puan Maharani akan memimpin rombongan PDIP saat bersilaturahmi ke NasDem Tower.

Marselinus Gual
Marselinus Gual Senin, 22 Agst 2022 10:11 WIB
Membaca arah politik PDIP-NasDem di balik sua Puan-Surya Paloh hari ini

Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Puan Maharani, dijadwalkan menemui Ketua Umum DPP Partai NasDem, Surya Paloh, di Nasdem Tower, Jakarta, pada Senin (22/8). Keduanya akan membahas berbagai persoalan negara, termasuk wacana konsolidasi menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Pimpinan PDI Perjuangan akan bertemu Ketua Umum NasDem, Surya Paloh, beserta jajaran," ujar Kepala Media Center DPP NasDem, Dadi Sumaatmadja, kepada wartawan, beberapa saat lalu.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, mengatakan, pertemuan tersebut sesuai arahan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri agar berkomunikasi dengan semua partai politik (parpol). Menurutnya, silaturahmi diutamakan kepada parpol pendukung pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin. 

"Dan kunjungan yang pertama akan dilakukan oleh Mbak Puan Maharani, didampingi Pak Olly Dondokambey (Bendahara DPP PDIP, red), Mas Bambang Pacul (Ketua DPP Bappilu PDIP, red), dan saya sendiri," paparnya.

Apalagi, sambung Hasto, dirinya sudah lama tidak berkunjung secara langsung ke kantor NasDem. "Dan kantor Partai Nasdem ini, kan, kantornya baru. Kami belum melakukan kunjungan ke sana."

Pada kesempatan terpisah, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin, menilai, kunjungan Puan cs ke NasDem agak telat. Pangkalnya, sudah dimandatkan Megawati di dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDIP. 

"Mestinya [PDIP] gercep, mestinya jalan dari dulu, ketika diperintahkan di rakernas. Tapi, daripada tidak sama sekali, langkah Puan hari ini bagus," katanya.

"Jangan sampai PDIP dianggap sombong karena punya tiket [Pilpres 2024] sendiri, 20%, lalu tidak mau komunikasi dan silaturahmi dengan partai lain, nanti ditinggalkan. Nah, itu yang repot," imbuhnya.

Sponsored

Ujang melanjutkan, pertemuan PDIP dengan NasDem adalah sebuah keharusan. Alasannya, Puan, yang digadang-gadang sebagai calon presiden (capres) PDIP, mau tidak mau mesti berkomunikasi dan menjalin silaturahmi dengan parpol lain.

Selain itu, menurutnya, safari politik ini juga dapat menjawab tudingan jika PDIP menjadi partai riya. "Untuk membantah tuduhan-tuduhan sombong, ya, lebih gencar lagi bersilaturahmi, membangun konsolidasi dengan ketua umum partai politik lain."

Secara umum, bagi Ujang, silaturahmi antarparpol perlu dilakukan guna menjaga stabilitas politik di Tanah Air menjelang Pemilu 2024. Sebab, elite politik merupakan cerminan bagi kader hingga akar rumput.

"Kalau elite bersatu, di bawah, kan, bisa bersatu. Kalau elite berseteru, di bawah juga ikut. Oleh karena itu, dalam konteks koalisi, dalam konteks dekat-mendekati, ya, harus bangun sinergi bersama," tuturnya.

Di sisi lain, Ujang berpandangan, PDIP dan NasDem akan bisa kembali berkoalisi jika keduanya memiliki kepentingan yang sama dalam Pilpres 2024. Jika tidak, yang terjadi justru sebaliknya.

"Soal nanti apakah PDIP berkoalisi dengan NasDem, itu lain lagi. Hanya kepentinganlah yang nanti akan mempertemukan kedua partai itu. Kalau kepentingan sama. maka akan ketemu. Kalau kepentingan berbeda, ya, akan menjadi lawan di 2024 nanti. Oleh karena itu, ya, kita lihat saja dinamika politik ke depan," pungkas dia.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid