Mandi bukan hanya soal kebersihan, tapi juga soal kenyamanan. Bagi banyak orang, mandi menjadi momen penting untuk menyegarkan diri di pagi hari atau melepas lelah sebelum tidur. Sensasi air yang mengalir bisa membuat tubuh terasa ringan, otot-otot menjadi rileks, dan pikiran pun lebih tenang. Namun di balik ritual harian yang tampaknya sederhana ini, ada banyak hal yang tanpa sadar bisa berdampak buruk bagi kulit dan rambut kita.
Salah satu kebiasaan yang sering dilakukan adalah mandi terlalu lama, terutama dengan air panas. Meski terasa nikmat, paparan air panas yang berkepanjangan dapat menghilangkan minyak alami pada kulit dan membuatnya kering. Hal ini ditegaskan oleh Dr. Lauren Ploch, dokter kulit bersertifikat dari American Academy of Dermatology. Menurutnya, mandi sebaiknya dibatasi hanya lima menit atau kurang, terutama bagi mereka yang memiliki kulit kering atau dermatitis atopik.
Tak hanya durasi, suhu air juga perlu jadi perhatian. Air yang terlalu panas mempercepat kerusakan lapisan pelindung kulit. Sebaliknya, air hangat atau bahkan dingin justru lebih ramah bagi kulit. Dr. Jessica Krant, juga dari American Academy of Dermatology, menyarankan untuk mempertimbangkan mandi dengan air dingin karena dapat membantu menyegarkan sirkulasi darah.
Kebiasaan lain yang perlu dievaluasi adalah seberapa sering kita mencuci rambut. Terlalu sering keramas bisa membuat rambut menjadi kering dan rapuh, apalagi untuk rambut berwarna atau uban yang cenderung lebih sensitif. Idealnya, frekuensi mencuci rambut disesuaikan dengan jenis rambut dan kondisi kulit kepala masing-masing.
Saat membersihkan tubuh, pilihan produk juga memainkan peran penting. Sabun tradisional yang terlalu keras bisa mengikis kelembapan alami kulit. Dr. Doris Day, dokter kulit di New York, menyarankan untuk menggunakan produk pembersih yang melembapkan dan berlabel “cleanser.” Produk jenis ini tak hanya membersihkan, tapi juga membantu mengembalikan kelembapan kulit. Meski demikian, bagi mereka yang tidak punya masalah dengan kulit kering atau sensitif, sabun biasa tetap bisa digunakan dengan bijak.
Teknik saat mandi juga bisa berpengaruh. Sebaiknya mulailah dari bagian atas tubuh, seperti kepala, lalu ke bawah. Dr. Ploch menyarankan urutan ini khususnya bagi mereka yang rentan jerawat. Ia menganjurkan agar wajah, dada, dan punggung dibersihkan setelah selesai membilas kondisioner dari rambut, untuk mencegah sisa produk menyumbat pori-pori.
Terakhir, cara mengeringkan tubuh pun tak kalah penting. Hindari menggosok kulit dengan handuk secara agresif. Sebagai gantinya, cukup tepuk-tepuk lembut agar air terserap tanpa mengiritasi kulit. Menepuk juga membantu menyisakan sedikit kelembapan yang bisa dikunci dengan pelembap. Namun, pastikan untuk benar-benar mengeringkan area-area lipatan seperti di antara jari kaki, area selangkangan, dan bawah ketiak, agar terhindar dari ruam atau infeksi jamur.
Mandi memang aktivitas yang sederhana, tapi dampaknya bisa besar jika tidak dilakukan dengan benar. Maka dari itu, perhatikan kebiasaan-kebiasaan kecil ini agar mandi tak hanya menyegarkan, tapi juga menyehatkan kulit dan rambut kita.(today)