Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani menegaskan, Indonesia konsisten mengangkat isu pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat yang menimpa warga Palestina. Ia memastikan, Indonesia menyuarakannya dalam berbagai pertemuan multilateral, seperti Inter-Parliamentary Union(IPU), Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), maupun forum ASEAN dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Menurut dia, langkah DPR tersebut sejalan dengan amanat konstitusi Indonesia yang ingin perdamaian dunia dapat terwujud. Maka dari itu, dukungan Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina tidak pernah surut.
“Dukungan terhadap Palestina merupakan panggilan moral dan sejarah bangsa Indonesia,” katanya saat bertemu dengan Ketua Parlemen Palestina Rawhi Fattouh di sela-sela forum diskusi kelompok parlemen negara-negara yang membela Palestina atau The Group of Parliaments in support of Palestine, di Istanbul, Turki, dikutip Senin (21/4).
Puan menyebut, DPR juga memperjuangkan kemerdekaan Palestina, bersama dengan rakyat maupun pemerintah Indonesia. Baik di meja-meja bilateral maupun forum-forum internasional, ia terus menyuarakan dukungan bagi Palestina dan mengajak negara-negara dunia agar mengupayakan terciptanya perdamaian di Palestina.
“Indonesia terus mendukung perjuangan rakyat Palestina dan tak berubah sejak era kemerdekaan,” ujar Puan.
Menurutnya, Indonesia harus memimpin dalam mempromosikan resolusi damai dan menolak kekerasan sebagai sarana untuk menyelesaikan perselisihan. Terlebih serangan Israel terhadap warga sipil termasuk wanita, anak-anak, dan orang tua di Gaza dan Tepi Barat harus dihentikan.
Pun, saat berbincang dengan Rawhi Fattouh, Puan juga menyampaikan komitmen penguatan kerja sama antara DPR dengan parlemen Palestina. Ia mengatakan penguatan kerja sama itu dapat meningkatkan penggalangan dukungan terhadap negara-negara lain dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina agar dapat hidup dengan nyaman dan damai di rumahnya sendiri.