close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Muhammad Hatta. Foto dokumentasi Fraksi PAN.
icon caption
Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Muhammad Hatta. Foto dokumentasi Fraksi PAN.
Peristiwa
Selasa, 29 April 2025 21:08

Anggota DPR: RI tak perlu panik hadapi kebijakan tarif Trump

Indonesia harus tetap tenang dan fokus dalam merumuskan strategi nasional yang matang dan terukur.
swipe

Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Muhammad Hatta, memberikan tanggapan terhadap kebijakan tarif baru yang diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, terhadap produk impor, termasuk dari Indonesia. Hatta menilai kebijakan tersebut lebih mencerminkan kepanikan Trump dalam menghadapi tantangan industri dalam negerinya, dan ia menegaskan Indonesia tak perlu panik atau terburu-buru dalam merespons.

"Tarif yang dibuat Trump ini saya kira hanya kepanikan Trump sendiri terhadap industri dalam negerinya yang memang sedang kesulitan karena produk-produk dari China atau negara lain," ujar Hatta dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) Komisi VII DPR dengan Asosiasi Tekstil, Baja, Agro Pangan, Kesehatan, dan Semen di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Senin (28/4).

Politisi dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengingatkan agar Indonesia tetap tenang dan fokus dalam merumuskan strategi nasional yang matang dan terukur. “Kita enggak perlu gegabah. Yang penting, kita harus mencermati dan merumuskan strategi kita dengan tenang," katanya.

Hatta memiliki keyakinan terhadap posisi Indonesia dalam perdagangan dengan Amerika Serikat, khususnya dalam sektor produk lapangan dan industri. “Indonesia adalah penghasil produk yang sangat dibutuhkan Amerika, terutama dalam sektor-sektor seperti tekstil dan furnitur. Amerika membutuhkan produk kita, seperti kayu dan furnitur, yang tidak dapat mereka hasilkan sendiri," ujarnya.

Namun, Hatta menambahkan strategi yang disusun harus lebih terfokus pada sektor-sektor tertentu. "Setiap asosiasi industri harus dibahas secara mendalam, misalnya dalam FGD (focus group discussion) yang melibatkan kementerian terkait," tambahnya.

Pentingnya koordinasi antara kementerian juga disoroti oleh Hatta, terutama peran Kementerian Keuangan dalam menghadapi dampak dari kebijakan tarif Trump. “Kementerian Keuangan akan memiliki peran sangat penting dalam menghadapi kebijakan tarif ini," tambahnya.

Lebih lanjut, Hatta membuka peluang untuk membentuk forum khusus atau bahkan panitia khusus (Pansus) DPR jika kebijakan tarif Trump terbukti membahayakan industri nasional. "Kalau tarif ini memang benar-benar mengancam industri kita, kita mungkin perlu membentuk Pansus atau forum lain yang melibatkan komisi dan kementerian lain," jelasnya.

Ia juga mengingatkan respons Indonesia harus berbasis kajian yang mendalam dan bukan hanya mengandalkan reaksi jangka pendek. “Kita harus berpikir jangka panjang dan membuat kajian yang komprehensif, bukan sekadar respons cepat," pungkasnya.

Dengan pendekatan yang matang, Hatta yakin Indonesia dapat bertahan dan tetap kompetitif meski menghadapi kebijakan tarif dari Amerika Serikat.

img
Immanuel Christian
Reporter
img
Satriani Ari Wulan
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan