close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Wapres Gibran Rakabuming Raka mengunjungi Taman Sains Teknologi Herbal dan Hortikultura (TSTH2) di Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbanghasundutan, Sumatera Utara pada 16 Mei 2025. /Foto dok. Pemprov Sumut
icon caption
Wapres Gibran Rakabuming Raka mengunjungi Taman Sains Teknologi Herbal dan Hortikultura (TSTH2) di Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbanghasundutan, Sumatera Utara pada 16 Mei 2025. /Foto dok. Pemprov Sumut
Peristiwa
Minggu, 20 Juli 2025 16:00

Hilirisasi kemenyan usul Gibran: Seberapa besar nilai ekonominya?

Gibran berulang kali mempromosikan kemenyan sebagai salah satu produk yang bernilai ekonomi tinggi.
swipe

Wakil Presiden (Wapres) RI Gibran Rakabuming Raka kembali mempromosikan kemenyan sebagai salah satu produk dalam negeri yang bernilai jual tinggi. Ia bahkan menyebut hilirisasi produk-produk turunan kemenyan sebanding dengan hilirisasi nikel jika dimaksimalkan. 

"Ibu-ibu yang pakai parfum LV, Gucci, dan lain-lain, itu dari kemenyan. Kita jualnya mentah terus. Makanya, kita dorong anak-anak muda untuk riset. Kita sediakan tempat yang baik untuk riset, alat-alat terkini, hilirisasi," kata Gibran dikutip dari YouTube Wakil Presiden Republik Indonesia, Rabu (16/7) lalu. 

Sebelumnya, Gibran sempat mengungkap potensi ekonomi kemenyan atau yang bernama ilmiah benzoin saat mengunjungi Taman Sains Teknologi Herbal dan Hortikultura (TSTH2) di Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbanghasundutan, Sumatera Utara, pertengahan Mei lalu. 

Dalam kunungan itu, Gibran didampingi Ketua Dewan Ekonomi Nasional Indonesia (DENI) Luhut Binsar Panjaitan, Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution, Ketua TP PKK Sumut Kahiyang Ayu, dan istrinya Selvi Ananda. 

"Ini saya kira luar biasa sekali. Biasanya, kita bicara hilirisasi nikel. Ini ada hilirisasi kemenyan. Tadi yang jadi bioetanol juga luar biasa sekali," kata putra sulung Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) itu. 

Saat memberikan sambutan dalam International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta Convention Centre (JCC), Kamis (12/6), Luhut juga menyinggung potensi ekonomi dari kemenyan. Menurut dia, nilai ekspor kemenyan Indonesia pada 2024 sudah mencapai US$52,1 juta AS atau setara Rp847,14 miliar. 

Nilai ekspor kemenyan tahun ini naik 5,3% dibanding tahun lalu, yakni sebesar US$49,5 juta. Total volume ekspor mencapai 43.100 ton. Sebagian besar kemenyan asal Indonesia diekspor ke India (42,9%), Vietnam (13,7%), China (9,1%), Bangladesh (4,1%), dan Singapura (4%). 

Namun, menurut Luhut, angka itu masih jauh dari total nilai pasar global kemenyan, yakni kisaran US$ 23 miliar atau sekitar Rp373,98 triliun. “Jadi, Anda dapat membayangkan besarnya. Ini adalah potensi bagi Indonesia,” ujar Luhut. 

Peneliti herbal Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Inggrid Tania membenarkan benzoin menyimpan potensi ekonomi yang luar biasa. Tak sekadar untuk dupa, menurut dia, kemenyan sudah dipakai untuk beragam jenis produk dan dikonsumsi masyarakat. 

"Kemenyan, sejak dulu, sebelum penjajahan sampai sekarang, sudah diekspor dan  bernilai ekonomi tinggi. Masyarakat Indonesia banyak yang tak tahu fakta ini," kata Inggrid kepada Alinea.id di Jakarta, Jumat (18/7). 

Kemenyan, jelas Inggris, umumnya berasal dari getah pohon Styrax. Getah benzoin diperoleh dengan melukai kambium batang pohon beberapa spesies Styrax. Sejak era prakolonial, Benzoin Sumatera dikenal memiliki kualitas terbaik.

"Dan telah diekspor dalam bentuk kotak-kotak ke Timur Tengah, Afrika, dan India untuk digunakan sebagai dupa. Kadang-kadang, benzoin dicampur dengan resin wewangian alami lainnya seperti frankincense (getah dari pohon Boswellia), mur (dari Copaifera), dan storax (Liquidambar orientalis Mill)," jelas dia. 

Selain untuk wewangian, dupa dan digunakan dalam upacara ritual yang terkait dengan kematian atau roh, kemenyan juga lazim digunakan sebagai perasa makanan, semisal cokelat, es krim, susu, sirup, permen karet. 

"Termasuk perasa tembakau pada rokok dan pewangi (parfum), untuk produk perawatan kesehatan pribadi, misalnya, sabun, sampo, lotion tubuh, krim) dan produk rumah tangga, semisal penyegar udara dan deterjen," papar Inggrid.

Inggrid menjelaskan bahwa kemenyan terkenal dalam pengobatan konvensional dan tradisional. Dalam bentuk tingtur, kemenyan dihirup dengan uap untuk meredakan dahak, radang tenggorokan, bronkitis, dan gangguan saluran pernapasan atas. 

Kemenyan juga bisa digunakan untuk pencegahan dan pengobatan cold-sores atau sariawan pada bibir akibat infeksi herpes simplex, pengobatan kutil, serta menenangkan kulit kering dan memperbaiki alergi kulit.

"Benzoin digunakan secara serupa dalam bentuk obat herbal over-the-counter dan dalam aromaterapi. Dikonsumsi secara internal, benzoin bertindak sebagai karminatif (pereda kembung), ekspektoran (membantu pengeluaran dahak), dan diuretik (peningkat produksi urin)," jelas Inggrid.

img
Adityia Ramadhani
Reporter
img
Christian D Simbolon
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan