Sedikitnya empat orang tewas dan 12 lainnya terluka dalam sebuah ledakan bom yang terjadi di Provinsi Balochistan, Pakistan bagian selatan, pada Minggu malam. Ledakan tersebut terjadi di tengah situasi keamanan yang masih bergolak di wilayah tersebut.
Menurut keterangan pejabat keamanan setempat, alat peledak rakitan (IED) ditanam di sebuah mobil yang diparkir di distrik Killa Abdullah, sekitar 100 kilometer dari ibu kota provinsi, Quetta.
"Diduga kuat bom meledak sebelum mencapai sasaran sebenarnya," ujar Ghulab Khan, seorang pejabat keamanan, kepada AFP. Ia menambahkan bahwa semua korban jiwa adalah warga sipil yang kebetulan sedang melintas di lokasi kejadian.
Riaz Khan Dawar, pejabat senior pemerintah daerah, membenarkan insiden tersebut. Ia menyebut bahwa ledakan terjadi tidak jauh dari kompleks pasukan paramiliter.
Selama beberapa dekade, pemerintah Pakistan terus menghadapi pemberontakan separatis di Balochistan. Para militan di wilayah kaya sumber daya alam ini kerap melancarkan serangan terhadap aparat negara, warga asing, dan penduduk dari luar provinsi.
Serangan ini terjadi hanya beberapa hari setelah empat anggota paramiliter dilaporkan tewas di wilayah yang sama.
Kelompok pemberontak Tentara Pembebasan Baloch (BLA) dikenal sebagai salah satu aktor paling aktif dalam melancarkan serangan terhadap pasukan keamanan. Selain itu, cabang lokal kelompok ekstremis Negara Islam (ISIS) juga telah mengklaim beberapa serangan dalam waktu belakangan ini.
Sejak Taliban kembali berkuasa di Afghanistan pada 2021, Pakistan mengalami lonjakan kekerasan, khususnya di daerah perbatasan. Islamabad menuding Taliban Afghanistan membiarkan wilayahnya dijadikan tempat pelatihan dan peluncuran serangan terhadap Pakistan — tuduhan yang dibantah oleh pihak Taliban.
Kekerasan di Balochistan terus meningkat, termasuk insiden besar pada Maret lalu, saat militan etnis Baloch menyerang kereta yang membawa 450 penumpang. Serangan itu memicu pengepungan selama dua hari dan menewaskan puluhan orang.
Sejak awal tahun, lebih dari 240 orang — mayoritas aparat keamanan — telah tewas dalam serangkaian serangan bersenjata yang terjadi di Balochistan dan Khyber Pakhtunkhwa, menurut data yang dihimpun AFP. (macaubusiness)