close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Museum Louvre di Paris, Prancis. /Foto Unsplash
icon caption
Museum Louvre di Paris, Prancis. /Foto Unsplash
Peristiwa
Rabu, 22 Oktober 2025 19:00

Louvre dan pencurian karya seni terbesar sepanjang sejarah

Kasus pencurian perhiasan di Louvre menambah daftar panjang pencurian karya seni dunia, dari Mona Lisa hingga The Scream.
swipe

Pencurian karya seni kembali mengguncang dunia. Minggu (20/10) lalu, sekelompok pencuri berhasil menembus pengamanan ketat di Apollo Gallery, salah satu ruang pamer paling terkenal di Museum Louvre, Paris, Prancis.

Mereka meninggalkan galeri dengan membawa delapan perhiasan bernilai “tak terhitung”, termasuk mahkota milik Permaisuri Eugénie yang bertabur 212 mutiara dan hampir 3.000 berlian.

Itu bukan kali pertama Louvre jadi venue pencurian karya seni. Pada suatu hari di musim panas 1911, Vincenzo Peruggia, mantan pegawai Louvre, menyelundupkan lukisan Mona Lisa di bawah mantelnya dan melangkah keluar dari museum menuju jalanan Paris. Lukisan itu menghilang selama dua tahun. 

Ketika akhirnya ditemukan di Italia setelah Peruggia mencoba menjualnya, Mona Lisa tak lagi hanya sebuah karya seni, tetapi ikon budaya yang melambangkan keabadian seni itu sendiri.

Sepanjang sejarah, pencuri karya seni telah memanjat tembok, menuruni atap kaca, hingga menyamar sebagai polisi atau petugas kebersihan demi menembus sistem keamanan yang seharusnya rapat.

Seperti dinukil dari New York Times, berikut beberapa pencurian karya seni paling terkenal dalam sejarah: 

Lukisan Monalisa dipajang di Museum Louvre, Paris, Prancis. /Foto Unsplash

1964 — Museum of Natural History, New York

Jack Murphy, yang dikenal dengan julukan Murph the Surf, bersama rekannya memanjat tangga darurat dan masuk melalui jendela museum pada suatu malam Kamis. Mereka membobol tiga kotak kaca di ruang pamer permata dan kabur membawa berlian, zamrud, serta rubi — termasuk Star of India, salah satu safir terbesar di dunia dengan berat hampir 100 gram.

Pencurian itu mulus karena kelengahan sistem keamanan: jendela terbuka, alarm tidak berfungsi, dan jumlah penjaga terbatas.

Namun, kelicikan mereka tak bertahan lama. Seorang pegawai hotel melaporkan kecurigaan kepada polisi setelah menemukan denah museum dan pecahan kaca di kamar para pelaku. 

Murphy ditangkap di Miami, di mana sebagian permata disembunyikan di loker stasiun bus. Beberapa permata ditemukan kembali, tetapi Eagle Diamond tak pernah ditemukan hingga kini.

1990 — Isabella Stewart Gardner Museum, Boston

Pada Maret 1990, dua pria berseragam polisi masuk ke museum dan keluar dengan karya seni senilai sekitar 500 juta dolar AS. Sebanyak 13 karya hilang dalam pencurian yang kemudian dikenal sebagai perampokan seni terbesar dalam sejarah — termasuk satu lukisan langka karya Vermeer dan tiga karya Rembrandt. 

Hingga kini, semua karya itu belum ditemukan. Di ruang pamer museum, bingkai-bingkai kosong masih digantung di dinding, menjadi simbol kehilangan yang tak tergantikan.

Dua pencuri lukisan The Scream karya Edward Munch melarikan diri dari Museum Nasional Oslo pada 1994. /Foto tangkapan layar

1994 — Museum Nasional Oslo

Kasus pemcurian di Museum Nasional Oslo, Norwegia ini berlangsung hanya dalam hitungan detik. Dua pria menaiki tangga dan memecahkan jendela museum untuk mencuri lukisan terkenal Edvard Munch, The Scream. Mereka meninggalkan tangga, pemotong kawat, dan secarik catatan: “Seribu terima kasih atas keamanan kalian yang buruk.”

Lukisan itu berhasil ditemukan tiga bulan kemudian lewat operasi penyamaran di mana agen rahasia berpura-pura sebagai perwakilan Museum Getty, Los Angeles. Empat pria Norwegia ditangkap, dan lukisan nasional itu kembali ke tempatnya.

2003 — Kunsthistorisches Museum, Wina

Robert Mang, teknisi alarm, memanfaatkan pengetahuannya untuk memanjat perancah, masuk lewat jendela, dan mencuri patung berlapis emas karya Benvenuto Cellini, Saliera — tempat garam berharga dari era Renaisans senilai 60 juta dolar AS.

Mang kemudian mengirimkan surat tebusan anonim selama bertahun-tahun, hingga akhirnya terlacak melalui pesan teks dari ponsel baru yang ia beli. Patung itu berhasil diselamatkan, dan sang pencuri ditangkap.

2010 — Musée d’Art Moderne, Paris

Pencuri legendaris asal Prancis, Vjeran Tomic, dijuluki Spider-Man karena keahliannya memanjat gedung. Ia berhasil masuk ke museum tanpa membunyikan alarm dan membawa kabur lima karya besar: Picasso, Matisse, Modigliani, Braque, dan Léger.

Tomic mengaku awalnya hanya ingin mencuri karya Léger, tetapi mengambil empat lainnya karena “punya waktu dan menyukainya.” Hingga kini, semua lukisan itu belum ditemukan.

 

img
Christian D Simbolon
Reporter
img
Christian D Simbolon
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan