Tim kepolisian Turki menahan 101 orang lagi dalam tindakan keras yang sedang berlangsung terhadap gerakan Gülen yang berbasis agama.
Menteri Dalam Negeri Ali Yerlikaya pada hari Jumat mengatakan di X bahwa para tersangka telah ditahan dalam operasi kepolisian di 27 provinsi, termasuk Istanbul, Izmir, Trabzon, dan Bursa.
Para tahanan tersebut dituduh terlibat dalam berbagai kegiatan yang terkait dengan gerakan Gülen, menghubungi anggota gerakan tersebut melalui telepon umum, mendanai gerakan tersebut, dan menyebarkan propaganda di media sosial.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan telah menargetkan para pengikut gerakan Gülen, yang terinspirasi oleh mendiang ulama Muslim Fethullah Gülen, sejak penyelidikan korupsi yang terungkap pada tahun 2013 melibatkan perdana menteri saat itu, Erdoğan, serta anggota keluarga dan lingkaran dalamnya.
Menolak penyelidikan tersebut dan menyebutnya sebagai kudeta dan konspirasi Gülen terhadap pemerintahannya, Erdoğan menetapkan gerakan tersebut sebagai organisasi teroris dan mulai mengejar para pengikutnya. Ia mengintensifkan tindakan keras terhadap gerakan tersebut setelah kudeta yang gagal pada tahun 2016, yang ia tuduh sebagai dalang Gülen. Gülen dan gerakan tersebut dengan tegas membantah terlibat dalam upaya kudeta atau aktivitas teroris apa pun.
Apa yang disebut "penyelidikan telepon umum" didasarkan pada rekaman panggilan. Jaksa menduga bahwa seorang anggota gerakan Gülen menggunakan satu telepon umum untuk menelepon semua kontaknya secara berurutan. Berdasarkan asumsi tersebut, ketika seorang anggota gerakan yang diduga ditemukan dalam catatan panggilan, diasumsikan bahwa nomor-nomor lain yang dihubungi tepat sebelum atau setelah panggilan utama juga milik orang-orang yang memiliki hubungan dengan Gülen.
Pihak berwenang tidak memiliki isi panggilan yang dimaksud. Dugaan bersalah semata-mata didasarkan pada urutan panggilan yang dilakukan dari telepon tersebut.
Menurut pernyataan dari Menteri Kehakiman Yılmaz Tunç menjelang peringatan delapan tahun percobaan kudeta Juli lalu, total 705.172 orang telah diselidiki sejak percobaan kudeta atas tuduhan terorisme atau terkait kudeta karena dugaan hubungan mereka dengan gerakan tersebut. Tunç mengatakan saat itu bahwa ada 13.251 orang yang dipenjara dalam penahanan praperadilan atau dihukum karena terorisme dalam persidangan yang terkait dengan Gülen.
Angka-angka ini diperkirakan telah meningkat selama 10 bulan terakhir karena operasi yang menargetkan pengikut Gülen terus berlanjut. Erdoğan dan beberapa menteri pemerintah mengatakan dalam beberapa kesempatan bahwa tidak akan ada “pengenduran” dalam perjuangan melawan gerakan tersebut menyusul wafatnya ulama tersebut pada usia 83 tahun. (turkishminute)