close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Calon Wali Kota New York, Zohran Mamdani. /Foto zohranfornyc.com
icon caption
Calon Wali Kota New York, Zohran Mamdani. /Foto zohranfornyc.com
Peristiwa
Kamis, 26 Juni 2025 19:05

Disebut komunis gila oleh Trump, siapa Zohran Mamdani?

Jika menang, Mamdani akan jadi Wali Kota New York beragama Islam pertama sepanjang sejarah.
swipe

Zohran Mamdani, 33 tahun, memenangi pemilihan pendahuluan untuk jadi kandidat Wali Kota New York dari Partai Demokrat. Mamdani mengalahkan Andrew Cuomo, eks Wali Kota New York dengan raihan suara yang cukup besar. Mamdani meraup 43,5%, sedangkan Cuomo mendapat 36,4%. 

"Malam ini kita membuat sejarah. Mengutip kata-kata (mantan Presiden Afrika Selatan) Nelson Mandela, situasinya seperti mustahil hingga akhirnya selesai," kata Mamdani dalam pidato kemenangan di depan para pendukungnya. 

Mamdani merupakan anggota legislatif mewakili wilayah Astoria, Queens, New York, sejak 2021. Ia seorang sosialis demokrat. Pencalonan Mamdani disokong anggota Kongres AS Alexandria Ocasio Cortez dan senator Bernie Sanders. 

Dalam Pilwalkot New York yang akan digelar pada 4 November mendatang, Mamdani kemungkinan akan berhadapan dengan petahana Wali Kota New York Eric Adams dan kandidat dari Partai Republik, Curtis Sliwa.

Jika menang, Mamdani akan jadi Wali Kota New York beragama Islam pertama sepanjang sejarah. 

Kemenangan Mamdani di pemilihan pendahuluan diprotes Presiden AS Donald Trump. Dalam sebuah unggahan di akun Truth Social miliknya, Trump menyebut Mamdani seorang politikus yang seratus persen komunis gila. 

"Kita sudah pernah punya politikus sayap kiri radikal sebelumnya. Tetapi, yang satu ini sudah kelewatan. Penampilannya sangat buruk. Suaranya menyakitkan didengar dan tak terlalu pintar," kata Trump. 

Mamdani memang sosok yang kontroversial. Ia lantang menentang keterlibatan AS dalam perang Israel vs Iran. Ia juga terang-terangan memperjuangkan kemerdekaan Palestina. 

Dalam salah satu pernyataan ke media, Mamdani bahkan sempat mengancam akan menangkap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu jika dia berkunjung ke New York. 

"Jika Netanyahu datang ke New York dan saya adalah wali kotanya, kita akan menangkap dia. Ini adalah kota yang selaras dengan hukum internasional," kata Mamdani seperti dikutip dari CNN. 

Siapa Mamdani? 

Bernama lengkap Zohran Kwame Mamdani, Mamdani lahir di Kampala, Uganda pada 18 Oktober 1991. Ayah Mamdani, Mahmood Mamdani, ialah seorang profesor kajian pascakolonial berdarah India-Uganda. Mengikuti sang ayah, Mamdani penganut Syiah. 

Setelah sempat tinggal di Afrika Selatan selama beberapa tahun, keluarga Mamdani pindah ke New York saat Mamdani berusia 7 tahun. Mamdani kecil bersekolah di Bank Street School for Children sebelum melanjutkan sekolah di Bronx High School of Science. 

Mamdani lantas menempuh pendidikan di Bowdoin College. Di sana, ia turut mendirikan cabang Students for Justice in Palestine. Itu adalah organisasi hak asasi manusia yang mulanya didirikan di University of California, Berkeley pada 1993. Organisasi itu didirikan untuk memperjuangkan pembebasan Palestina. 

Mamdani terjun ke dunia politik lokal sebagai relawan di tim kampanye Ali Najmi pada 2015. Dua tahun berselang, Mamdani bergabung dengan Democratic Socialists of America (DSA) dan terlibat dalam kampnye untuk kandidat anggota dewan New York Khader El-Yateem. 

Pada 2021, Mamdani memberanikan diri untuk naik ke panggung politik sebagai kandidat anggota legislatif di parlemen lokal. Setelah melalui kampanye yang sulit sebagai minoritas ganda, ia terpilih jadi anggota legislatif mewakili wilayah Astoria, Queens. 

Kenapa Mamdani populer? 

Salah satu hal yang bikin Mamdani populer di kalangan warga New York ialah model kampanyenya yang kreatif. Mamdani pernah mengunggah video kampanye dalam bahasa Urdu dengan latar belakang musik Bollywood. Dalam video lain, Mamdani berkampanye menggunakan Bahasa Spanyol.

Video-video itu viral di media sosial. Salah satu video yang paling banyak ditonton ialah ketika Mamdani mewawancarai para konstituen Partai Republik di New York. 

Dalam video itu, Mamdani menanyakan isu-isu apa saja yang membuat mereka memilih Trump di Pilpres AS tahun lalu. Ia lantas menanyakan apa saja yang mereka inginkan supaya mau beralih ke Partai Demokrat. 

Apa yang ditawarkan Mamdani? 

Tema utama kampanye Mamdani adalah membuat New York menjadi kota yang murah. Menurut dia, New York ialah salah satu kota yang biaya hidupnya paling mahal di dunia. 

Untuk bikin New York jadi kota yang "ramah kantong", Mamdani merencanakan sejumlah program jika terpilih jadi wali kota, termasuk di antaranya menggratiskan transportasi umum, kesehatan untuk anak, dan membebaskan sewa untuk rumah-rumah subsidi. 

"Ini adalah kota di mana satu dari empat warganya hidup dalam kemiskinan, sebuah kota di mana lima ratus ribu orang tidur dengan perut kosong setiap malam," kata Mamdani. 

 

img
Christian D Simbolon
Reporter
img
Christian D Simbolon
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan