close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Anggota Komisi X DPR Verrell Bramasta. Foto Instagram @bramastavrl.
icon caption
Anggota Komisi X DPR Verrell Bramasta. Foto Instagram @bramastavrl.
Peristiwa
Minggu, 25 Mei 2025 09:49

Verrell Bramasta usulkan penerbitan Kartu Atlet

Perhatian terhadap dunia olahraga tidak boleh hanya terlihat dari antusiasme di tribun, tetapi juga harus tecermin dalam kebijakan dan alokasi anggaran yang kuat.
swipe

Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Verrell Bramasta mengusulkan adanya penerbitan Kartu Atlet Indonesia (KAI). Menurutnya, kartu tersebut akan memberikan kemudahan akses bagi para atlet terhadap fasilitas olahraga, nutrisi, dan insentif lainnya melalui kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah.

“Diharapkan atlet kita bisa merasakan manfaat nyata dalam keseharian mereka sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi mereka kepada negara,” kata Verrell, dikutip Minggu (25/5).

Dia menyoroti pentingnya perhatian yang menyeluruh terhadap kebijakan sistem pembinaan untuk kesejahteraan atlet di Indonesia. Ia mengingatkan perhatian terhadap dunia olahraga tidak boleh hanya terlihat dari antusiasme di tribun, tetapi juga harus tecermin dalam kebijakan dan alokasi anggaran yang kuat.

“Salah satu dari tiga hal yang selalu saya tekankan ketika rapat dengan pemerintah pusat adalah jangan sampai cabor-cabor (cabang olahraga) dan juga atlet-atlet ini hanya ramai di tribun tapi lemah di kebijakan ataupun anggaran,” ujarnya.

Politisi dari Dapil Jabar VII ini juga mengimbau perlu adanya pola pelatihan yang memiliki arah yang jelas. Ia menilai atlet tidak bisa diperlakukan seperti mesin tanpa rencana matang, namun dituntut meraih kemenangan dalam kejuaraan. Menurutnya, konsistensi pembinaan menjadi kunci dalam mencetak prestasi.

“Seharusnya pembinaan dan konsistensi itu sangat penting dalam perjuangan pelatihan atlet-atlet kita,” ujar Politisi Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) ini.

Verrell juga mengungkapkan rasa prihatinnya terhadap nasib atlet yang belum mendapatkan hak-hak mereka, termasuk gaji dan fasilitas pendukung. Ia menilai tidak adil jika atlet harus berjuang dua kali, baik dalam lapangan maupun untuk haknya sendiri. “Saya jujur sedih sekali ketika ada saudara kita yang belum menerima haknya. Mereka sudah berlatih dan berjuang untuk menang, jangan sampai mereka juga harus berjuang lagi hanya untuk mendapatkan gaji mereka,” ungkapnya.

Di sisi lain, efisiensi dan transparansi dalam pengelolaan anggaran juga perlu ditingkatkan. Dia mengusulkan perlu adanya sistem digital yang digunakan untuk merencanakan, menyalurkan, dan memonitor anggaran secara akuntabel. Untuk itu Verrell juga mendorong agar kompetisi dibuat lebih berkualitas dan terstruktur serta pentingnya integrasi antara akademik dan latihan, agar para atlet tidak harus mengorbankan pendidikan demi latihan.

“Atlet muda Indonesia adalah ujung tombak bangsa di kancah internasional. Mereka adalah pahlawan terdepan yang bisa membuat lagu Indonesia Raya berkumandang dan bendera Merah Putih berkibar di panggung dunia,” tuturnya.

img
sat
Reporter
img
Satriani Ari Wulan
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan