close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Mensos Risma bersama Kepala BNPB Doni Monardo dan perwakilan dari panglima TNI saat hendak bertolak dari Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, menuju lokasi bencana Mamuju Sulawesi Barat, Jumat (15/01)/Foto Dokumentasi BNPB.
icon caption
Mensos Risma bersama Kepala BNPB Doni Monardo dan perwakilan dari panglima TNI saat hendak bertolak dari Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, menuju lokasi bencana Mamuju Sulawesi Barat, Jumat (15/01)/Foto Dokumentasi BNPB.
Politik
Jumat, 15 Januari 2021 14:02

BNPB dan Kemensos diminta maksimal tangani korban gempa di Majene

Anggota DPR turut prihatin atas terjadinya gempa bumi di Majene.
swipe

Anggota Komisi VIII DPR RI, Bukhori Yusuf, merasa prihatin atas terjadinya gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,2 di Kota Majene, Sulawesi Barat. Dua mitranya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Menteri Sosial (Mensos), dimintanya segera membantu proses pemulihan pada masyarakat sekitar secara maksimal.

"Kami meminta agar BNPB dan Kemensos segera tangani secara maksimal untuk melakukan rescue dan tanggap darurat secara cepat dan akurat," ujar anggota Komisi VIII DPR RI Bukhori Yusuf, saat dihubungi Alinea.id, Jumat (15/1).

Politikus PKS ini menilai, Presiden Joko Widodo perlu menginstropeksi atas penyelenggaraan negara. Pasalnya, telah terjadi sejumlah bencana yang melanda Indonesia di awal 2021 ini.

Menurutnya, rentetan peristiwa bencana yang terjadi di dalam negeri bukan sekedar kejadian alam murni.

"Tatapi diyakini peran tangan dan tindakan manusia sangat besar. Karena itu kami meminta kepada Presiden agar berani melakulan koreksi terhadap pola penyelenggaraan bernegara, untuk lebih diarahkan dan diwarnai pola yang semakin friendly dengan ketentuan agama," kata dia.

Bukhori turut berbelasungkawa atas korban terdampak gempa bumi dan tanah longsor di Majene. Terlebih, bencana itu beriringan dengan pandemi Covid-19.

"Kami juga prihatin atas musibah yang terus menerus menimpa bangsa dan negeri ini," terang dia.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BNPD) Mamuju mencatat per Jumat (15/1) pukul 11.10 WIB, ada delapan meninggal dunia, 637 luka-luka, dan 15.000 orang mengungsi akibat gempa dini hari tesebut.

Para pengungsi tersebar di 10 titik yang tersebar sepuluh desa di Kecamatan Ulumanda, Kecamatan Malunda, dan Kecamatan Sendana. Kesepuluh desa tersebut yakni Desa Kota Tinggi, Desa Lombong, Desa Kayu Angin, Desa Petabean, Desa Deking, Desa Mekata, Desa Kabiraan, Desa Lakkading, Desa Lembang, dan Desa Limbua.

img
Achmad Al Fiqri
Reporter
img
Fathor Rasi
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan