sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Cawapres PKS masuk kantong Prabowo

Saat bertandang ke kantor DPP PKS, Prabowo Subianto mengaku telah mengantongi nama Cawapres dari sembilan yang diajukan.

Kudus Purnomo Wahidin
Kudus Purnomo Wahidin Senin, 30 Jul 2018 21:56 WIB
Cawapres PKS masuk kantong Prabowo

Saat bertandang ke kantor DPP PKS, Prabowo Subianto mengaku telah mengantongi nama Cawapres dari sembilan yang diajukan.

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerakan Indonesia Raya (DPP Partai Gerindra) Prabowo Subianto bertandang ke kantor DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Calon presiden dari Partai Gerindra itu bertemu dengan Ketua Umum DPP PKS Sohibul Iman di kantor DPP PKS, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Pertemuan antar dua pucuk pimpinan partai koalisi oposisi itu berlangsung sekitar dua jam. Prabowo menuturkan telah berdiskusi sejumlah persoalan dengan Sihibul Iman, termasuk paket pasangan Capres-Cawapres yang diajukan oleh ijtima' ulama Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI).

"Pada dasarnya saya menerima dua paket pasangan yang diajukan oleh itjima' ulama," kata Prabowo saat konferensi pers di DPP PKS, Senin (30/7).

Ijtima' ulama GNPF MUI merekomendasikan dua pasangan Capres-Cawapres untuk bertarung melawan Joko Widodo sebagai petahana. Kedua pasangan yang direkomendasikan adalah Prabowo Subianto-Salim Segaf Al Jufri dan Prabowo Subianto-Ustad Abdul Somad.

Sebagai informasi, PKS mengajukan sembilan nama untuk mendampingi Prabowo. Namun, dari sembilan nama tersebut, tujuh di antaranya mendaftar sebagai calon anggota legislatif. Sehingga, tersisa Anis Matta dan Salim Segaf Al Jufri.

Meski demikian, Prabowo mengatakan paket Capres-Cawapres tersebut tak mutlak dipilih. Pasalnya, Prabowo masih menimbang suara dari Partai Demokrat yang baru saja menyatakan bergabung ke koalisi oposisi.

"Kita memperhatikan paket Ijtima', kita terbuka Partai Demokrat bergabung. Sekarang, sudah membahas dua nama itu, kita ingin bangun peluang yang besar, pandangan Partai Demokrat tentu akan kita pertimbangkan," paparnya.

Sponsored

Senada dengan Prabowo, Sohibul mengatakan, PKS akan menerima keputusan apapun yang diambil oleh Prabowo kelak. Tentunya, PKS akan memutuskan dalam rapat Majelis Syuro terkait sikap politik tersebut.

"Karena kami menerima rekomendasi Ijtima', yang isinya dua paket. Jika paket bukan ustadz Salim, tentu kami terima. Tinggal nanti kami akan mengkomunikasikan ke Majelis Syuro. Nanti Majelis Syuro yang menentukan. Tentu kamu di sini yang melakukan komunikasi itu semua, tentu akan meyakinkan Majelis Syuro tentang pilihan dari ulama dan tokoh nasional," kata Sohibul Iman.

Lebih lanjut, Prabowo dan Sohibul mengatakan akan terus membangun komunikasi politik yang lebih intensif dengan koalisi Prabowo lainnya, untuk menentukan calon wakil presiden pendamping Prabawo.

"Dengan pertemuan ini, kita akan terus lanjutkan komunikasinya dihari esok untuk menentukan Cawapres pendamping Prabawo. Nanti malam saya juga akan bertemu dengan pak SBY," pungkasnya

Terkait dua nama calon pendamping yang diajukan oleh itjima' ulama GNPF MUI, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan, dua nama tersebut harus dipertimbangakan dahulu. Sebab, dua nama tersebut belum pernah muncul di lembaga survei alias belum diperhitungkan oleh masyarakat.

"Iya itulah namanya juga kan masukan, nanti kita pertimbangkan. Kita kan ingin mencari calon yang juga terkuat bisa memperkuat elektabilitas dari konfigurasi. Ya kita cari the dream team lah," pungakasnya.
 

Berita Lainnya
×
tekid