close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Presiden Joko Widodo mengepalkan tangan saat menyampaikan sambutan pada acara promosi Asian Games 2018 dan Gerakan Jalan Terus Indonesia di Istana Bogor, Jawa Barat, Sabtu (4/8). Presiden berpesan kepada ratusan peserta yang terdiri dari netizen, artis, a
icon caption
Presiden Joko Widodo mengepalkan tangan saat menyampaikan sambutan pada acara promosi Asian Games 2018 dan Gerakan Jalan Terus Indonesia di Istana Bogor, Jawa Barat, Sabtu (4/8). Presiden berpesan kepada ratusan peserta yang terdiri dari netizen, artis, a
Politik
Minggu, 05 Agustus 2018 18:30

Figur berlatar gubernur dinilai tepat jadi cawapres Jokowi

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heriyawan dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo dianggap tepat menjadi cawapres Jokowi.
swipe

Meski dikabarkan telah mengantongi calon pendamping di Pemilu Presiden (Pilpres) 2019, kandidat petahana Joko Widodo (Jokowi) belum memastikan siapa calon wakil presiden (cawapres) pilihannya. Pengamat komunikasi politik asal Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Suko Widodo, mengatakan Jokowi harus tepat memilih pasangan untuk meraih hasil positif di Pilpres 2019.

"Tantangan Pak Jokowi di Pilpres 2019 tidak sekadar menang, tapi juga harus bisa membuktikan bahwa dirinya mampu membawa lokomotif negeri ini menjadi lebih baik di periode kedua," katanya di Surabaya, Minggu (5/8).

Dosen FISIP Unair yang akrab disapa Sukowi itu menilai figur berlatar gubernur adalah sosok yang tepat untuk itu. Namun tak semua gubernur layak untuk mendampingi Jokowi.

Menurut Sukowi, gubernur dengan pengalaman dua periode dan berhasil di daerah yang dipimpinnya yang layak menjadi cawapres Jokowi. Dia pun menyebut Gubernur Jawa Barat Ahmad Heriyawan dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo.

Sukowi beralasan, keduanya memiliki pengalaman sukses dalam memimpin daerahnya. Selain itu, kedua gubernur itu dinilai memiliki basis massa yang jelas dan cakap dalam mengurus persoalan ekonomi.

"Terlebih jumlah daftar pemilih di Pilkada 2018 Jawa barat sebanyak 31,5 juta dan Jawa Timur 30,5 juta jiwa, atau setara dengan 17 persen pemilih di Indonesia," katanya menjelaskan.

Indikator lainnya, lanjut dia, kedua gubernur itu berhasil dalam memimpin provinsi dengan populasi jumlah penduduk yang sangat besar selama dua periode, mampu menjaga stabilitas provinsinya, dan tidak menonjolkan platform partai politik tertentu selama bekerja.

Sumber: Antara

img
Gema Trisna Yudha
Reporter
img
Gema Trisna Yudha
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan