Gempa guncang Majene, Puan: Kerahkan sumber daya daerah dan nasional
Ketua DPR RI turut berdukacita atas terjadinya gempa bumi di Sulbar.

Ketua Dewan Perwakil Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Puan Maharani, turut berdukacita atas terjadinya gempa bumi yang mengguncang Majene, Sulawesi Barat, Jumat (15/1) dini hari.
"Kami turut berduka cita atas bencana ini, semoga korban meninggal dunia diterima amal baiknya oleh Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan," ucap Puan dalam keterangannya, Jumat (15/1).
Dia meminta pemerintah daerah setempat melakukan operasi tanggap darurat dan berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk penanganan bencana.
"Utamakan penyelamatan dan pencarian korban, serta menolong masyarakat yang terdampak serta kerahkan sumber daya daerah dan nasional guna penyelamatan korban," kata Puan.
Koordinasi antar pemangku kepentingan, jelas Puan, sangat penting dilakukan mengingat guncangan gempa terasa hingga wilayah Palu, Sulawesi Tengah, Makassar, dan Sulawesi Selatan.
"Operasi tanggap darurat secara menyeluruh, penyelamatan para korban, penanganan terhadap kelompok rentan, pendirian RS lapangan, tempat pengungsian, dapur umum, serta mengantisipasi munculnya penyakit di tempat pengungsian," jelasnya.
Politikus PDI-P ini mengingatkan agar pemerintah daerah dan pemerintah pusat dapat mengantisipasi bencana susulan. Juga mengingatkan agar proses evakuasi dan penanganan bantuan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
"Lakukan antisipasi dan perkuat upaya pencegahan penanggulanagan bencana di setiap daerah. Terutama di daerah yang berkategori risiko tinggi bencana, agar dampak bencana dapat diminimalisasi demi melindungi masyarakat dan meminimalisasi kerugian dan kerusakan jika suatu hari bencana terjadi," pungkasnya.
Sebelumnya, telah terjadi gempa bumi di Majene, Sulawesi Barat, Kamis (14/1) hingga Jumat (15/1). BMKG mencatat total gempa yang terjadi sejak Kamis kemarin sebanyak 28 kali. Masing gempa dahyat tersebut berkekuatan magnitudo 5,9 pada Kamis (14/1) dan magnitudo 6,2 pada Jumat (15/1).
Hingga pukul 11.10 WIB tadi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BNPD) Mamuju mencatat ada delapan meninggal dunia, 637 luka-luka, dan 15.000 orang mengungsi akibat gempa dini hari tesebut.
Para pengungsi tersebar di 10 titik yang tersebar sepuluh desa di Kecamatan Ulumanda, Kecamatan Malunda, dan Kecamatan Sendana. Kesepuluh desa tersebut yakni Desa Kota Tinggi, Desa Lombong, Desa Kayu Angin, Desa Petabean, Desa Deking, Desa Mekata, Desa Kabiraan, Desa Lakkading, Desa Lembang, dan Desa Limbua.

Derita jelata, tercekik harga pangan yang naik
Senin, 21 Feb 2022 17:25 WIB
Menutup lubang “tikus-tikus” korupsi infrastruktur kepala daerah
Minggu, 13 Feb 2022 15:06 WIB
Segudang persoalan di balik "ugal-ugalan" RUU IKN
Minggu, 23 Jan 2022 17:07 WIB
El Nino dan ancaman 'badai' karhutla 2023
Jumat, 31 Mar 2023 15:03 WIB
Menimbang sistem pemilu proporsional terbuka, tertutup, atau campuran
Kamis, 30 Mar 2023 06:19 WIB