sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Hasto sebut PDIP jadi sasaran fitnah jelang Pemilu 2024

Hasto tak memerinci fitnah tersebut. Dia hanya meminta para kader mengingat pesat Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

Marselinus Gual
Marselinus Gual Jumat, 16 Sep 2022 09:56 WIB
Hasto sebut PDIP jadi sasaran fitnah jelang Pemilu 2024

Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, mengklaim, banyak yang memfitnah partainya dengan isu yang menyesatkan jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Tujuannya guna menurunkan elektoral PDIP.

Dia tak memerinci fitnah-fitnah tersebut. Hasto hanya mengingatkan para kader akan pesan Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri, yang meminta tidak pernah puas dengan segala capaian, tetapi terus turun ke bawah dan bersama rakyat.

"Kata Ibu Mega, kita jangan pernah puas. Saya enggak pernah lihat elektoral kita berapa, yang penting strategi kita bagaimana," katanya dalam Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) PDIP NTB, Kota Mataram, pada Kamis (15/9) malam.

Selain itu, Hasto meminta para kader "melek teknologi" agar lebih masif dalam melakukan diseminasi informasi akan capaian-capaian pemerintah, khususnya di bidang infrastruktur.

Katanya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) banyak membangun jalan, pelabuhan, bandara, waduk, dan lainnya dengan harapan memberikan nilai tambah kepada masyarakat. Namun, terjadi berbagai tantangan menyusul adanya pandemi Covid-19 dan perang Rusia-Ukraina.

Akibatnya, imbuh Hasto, inflasi berdampak terhadap perekonomian global, termasuk Indonesia. Turunannya, terjadi krisis pangan.

"Nah, kader-kader PDI Perjuangan harus bisa memberikan penjelasan mengapa Pak Jokowi mengambil kebijakan kenaikan BBM? Karena subsidi kita naik 3 kali lipat," tuturnya. "Semua adalah pil pahit."

Hasto sesumbar, Jokowi takkan mungkin mengeluarkan kebijakan yang menyengsarakan rakyat. Dicontohkannya dengan langkah pemerintah mengambil alih Blok Rokan di Riau dan Blok Mahakam di Kalimantan Timur serta membangun kilang-kilang minyak.

Sponsored

"Pak Jokowi turun ke bawah [sehingga] tahu betul masalah rakyat. Tidak ada Presiden yang punya kegiatan blusukan seperti Pak Jokowi. Jadi, itu dijelaskan bahwa sulit pilihannya, tetapi sebagai pendukung utama, kita harus bela rasa dengan persoalan rakyat dan ikut membangun harapan dengan bekerja keras turun ke bawah," urainya

Lebih jauh, Hasto menerangkan, sikap PDIP membela Jokowi sebagai tanggung jawab sebagai pengusungnya, termasuk isu kebijakan kenaikan BBM ini. Namun, banyak pihak diklaim memperebutkannya, terutama ketika bersinggungan dengan anggaran dan pembangunan.

"PDIP memberikan dukungan kepada Pak Jokowi untuk menciptakan legacy, membuat prestasi bagi rakyat. Kemajuan di NTB, misalnya, sangat terasa dan jauh dibandingkan presiden sebelumnya meskipun saat pilpres, Pak Jokowi tidak mendapat dukungan mayoritas di sini. Namun, PDI Perjuangan dan Pak Jokowi menempatkan komitmen untuk membangun di seluruh wilayah Indonesia tanpa kecuali. Itu harus dipahami," paparnya.

Ketua DPD PDIP NTB, Rachmat Hidayat, menambahkan, para kader harus memenangkan partai di "Pulau Seribu Masjid". Menurutnya, kejayaan PDIP pada awal 2000-an perlu dikembalikan.

"Terus turun ke bawah seperti arahan Pak Sekjen. Kita harus menang 3 kali dan target DPR pusat kita 2 kursi," tandasnya.

Berita Lainnya
×
tekid