sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Isu reshuffle kembali berhembus, bagaimana respons PAN?

Isu reshuflle kembali mengemuka setelah Jokowi menegur keras kepada jajaran menteri.

Marselinus Gual
Marselinus Gual Kamis, 07 Apr 2022 15:41 WIB
Isu <i>reshuffle</i> kembali berhembus, bagaimana respons PAN?

Partai Amanat Nasional (PAN) belum mendapatkan kursi di Kabinet Indonesia Maju, padahal tercatat sebagai salah satu pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Isu perombakan kabinet (reshuffle) pun kembali bergulir seiring Jokowi yang menegur pembantunya dalam menangani masalah pangan dan energi, seperti kenaikan BBM jenis Pertamax.

Wakil Ketua Umum DPP PAN, Bima Arya, menegaskan, partainya menolak memusingkan dengan isu reshuffle yang kembali bergulir. Dia berkilah, PAN bakal tetap mendukung Jokowi sekalipun tidak memiliki kursi menteri.

"[Ada atau tidak reshuffle] PAN tetap bagian dari pemerintahan. Apa pun itu," kata Wali Kota Bogor ini kepada wartawan, Kamis (7/4).

PAN sempat digadang-gadang mendapatkan jatah masing-masing satu kursi menteri dan wakil menteri jika reshuffle dilakukan. Bima mengaku, pihaknya hingga kini belum menerima informasi lebih lanjut soal kocok ulang kabinet dari Istana.

"Ya, hanya mendengar katanya saja, informasi tidak resmi. Beberapa sumber lingkaran dekat menyatakan, 'satu menteri dan satu wamen'. Tapi, secara resmi dari Presiden, baik yang disampaikan langsung atau tidak langsung, itu tidak ada," bebernya.

Lebih jauh, Bima mengakui, sudah ada komunikasi antara Presiden Jokowi dengan Ketua Umum DPP PAN, Zulkifli Hasan (Zulhas). Namun, dirinya tidak mengetahui detail isi pembicaraan tersebut.

"Komunikasi ada, tapi saya enggak bisa pastikan apakah sudah berbicara soal posisi menteri atau tidak," ucapnya. 

Sponsored

Bahkan, di internal PAN sampai sekarang belum ada pembahasan soal kandidat, baik yang akan menjadi menteri ataupun wamen.

"Kalau di PAN, tidak dibicarakan secara terbuka. Tapi, saya kira Ketum akan menyampaikan perkembangan umum terkait perkembangan politik Indonesia dan arahan sikap partai seperti apa. Soal nama, kita yakin itu kita serahkan semua antara Ketum dan Presiden," pungkasnya.

Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara, Faldo Maldini, sebelumnya menyatakan, belum mengetahui adanya reshuffle. Menurutnya, para menteri di kabinet sudah bekerja dengan baik. Namun, masih ada yang perlu dievaluasi dan ditingkatkan kinerjanya.

"Soal reshuffle, hanya Presiden yang tahu waktu tepatnya, jadi atau tidak," katanya, Rabu (6/4).

Berita Lainnya
×
tekid