sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kaesang minta parpol lain tak waspadai PSI, Denny JA: PSI harapkan Jokowi’s Effect

Tambahan Jokowi’s Effect ini, dipercaya bakal membuat PSI pun lolos ke DPR (minimal 4 % dukungan rakyat dalam Pileg 2024.

Immanuel Christian
Immanuel Christian Selasa, 26 Sep 2023 22:20 WIB
Kaesang minta parpol lain tak waspadai PSI, Denny JA: PSI harapkan Jokowi’s Effect

Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep angkat bicara atas tudingan Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin terhadap dirinya. Tudingan itu merujuk adanya bekingan Presiden Joko Widodo terhadap Kaesang yang juga anak bungsunya.

Kaesang mengatakan, peringatan Cak Imin untuk mewaspadai partainya sangat tidak patut. Apalagi, dengan tudingan bekingan seorang presiden.

"Untuk sekarang, bekingan saya cuma istri saya," kata Kaesang di Kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, Selasa (26/9).

Maka dari itu, Kaesang mengingatkan Cak Imin untuk tetap tenang. Tidak perlu mewaspadai partai yang seumur jagung seperti PSI.

"Mau bagaimanapun ya kita lihat di 2019 dapat 1,89%. Masa waspada dengan 1,89%," ungkap dia.

Sebelumnya, Cak Imin menyambut hangat kabar terpilihnya Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum PSI. Ia menyampaikan selamat datang ke hutan rimba politik.

Menurutnya, kehadiran Kaesang di PSI menjadikan lawan politik yang patut dipertimbangkan.

"Tentu menjadi kewaspadaan kita semua, partai-partai ini, di mana di belakang mas Kaesang adalah pak presiden," ujarnya, kepada wartawan, Selasa (26/9).

Sponsored

Sementara, pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengatakan, usia Kaesang belum 29 tahun (lahir 25 Desember 1994) saat menjabat sebagai Ketua Umum PSI. Ia mungkin akan dikenang menjadi salah satu ketua umum partai termuda dalam sejarah Indonesia.

Ia pun juga belumlah  tiga hari menjadi anggota PSI. Tak pula tercatat pengalamannya di bidang politik. Belum ada jabatan publik yang ia pernah duduki. Juga belum ada jabatan teras partai politik yang ia pernah pimpin.

"Lalu mengapa pimpinan PSI memilihnya sebagai ketua umum? Jawabnya satu frase saja: berharap kepada Jokowi’s Effect. Efek Jokowi. Sekali lagi efek Jokowi," tutur Denny JA dalam keterangan resminya, Selasa (26/9).

Denny JA pun mengungkapkan survei LSI Denny JA setiap bulan dari Mei sampai September 2023. Di mana, PSI dukungannya tak pernah lebih dari dua persen saja.

Sementara  untuk lolos di parlemen (DPR, parlementary threshold), PSI membutuhkan dukungan minimal 4%. Masih ada selisih 2% bagi PSI untuk lolos, dan mempunyai anggota di DPR.

Di sisi lain, sudah menjadi Informasi publik  bahwa approval rating Jokowi, tingkat kepuasan publik kepada Jokowi cukup tinggi, sekitar 80%.

"Maka PSI berharap dengan manuver ini, memilih putra Jokowi sebagai ketum, PSI mendapatkan efek Jokowi. Dari pendukung Jokowi yang begitu besar,  adalah yang mengalir kepada PSI, setidaknya dua atau tiga sampai lima persen," ucap dia.

Tambahan Jokowi’s Effect ini, dipercaya bakal membuat PSI pun lolos ke DPR (minimal 4% dukungan rakyat dalam Pileg 2024). Sekaligus menandakan perubahan strategi dari PSI, untuk merasuk lebih jauh mendapatkan efek Jokowi.

Memang PSI  sejak lama menyatakan tegak lurus kepada Jokowi. Dulu itu, Jokowi yang dimaksud adalah Jokowisme, sebuah tata nilai, platfom, atau ideologi yang dikembangkan Jokowi.

Di mana, Jokowisme itu seperti kedekatan pada rakyat, ekonomi kerakyatan: kartu indonesia sehat, kartu indonesia pintar, dan lain sebagainya. Namun tetap belum ada perubahan dari dukungan publik kepada PSI.

"Kini PSI “ngegas” lebih jauh lagi. Jokowi yang ingin dihadirkan di PSI tak lagi Ideologi semata, tetapi biologi. Tepatnya anak biologis dari Jokowi: Kaesang Pengarep menjadi Bro Tum nya (Ketua Umum)," ucap dia.

"Terjadi pergeseran sosok Jokowi di PSI dari ideologis kini menjadi ideologis plus biologis (anak Jokowi). Berhasilkah?" tanya dia. 

Menurutnya, hal ini bagian dari eksperimen teman-teman ahli strateg di PSI.  Mereka akan berebut suara dengan partai lain yang juga mendapatkan limpahan suara dari pendukung Jokowi. 

Apalagi saat ini pendukung Jokowi sudah menyebar ke banyak partai: PDIP, Gerindra, Golkar dan partai lain.

Tentunya, PSI tak berharap mengambil semua pendukung Jokowi. Cukup mendapatkan secuplik saja, barang 2%-5% tambahan, maka lolos lah itu PSI ke parlemen.

"Apakah strategi ini akan tercapai? Kita saksikan nanti di Februari 2024," ucap dia.

Berita Lainnya
×
tekid